Selain tersangka, polisi juga berhasil menyita sejumlah barang bukti di antaranya, pisau yang digunakan untuk menghabisi korban. Satu handphone milik korban dan pelaku. Motif pembunuhan yang dilakukan para tersangka adalah ingin mengusai harta benda milik korban. Sebab antara tersangka dan korban tengah bekerja sama mencarikan tenaga kerja untuk kemudian dipekerjakan di Pelalawan.
“Korban dan tersangka ini tidak saling kenal. Para tersangka ini menjanjikan kepada korban yang sedang mencari pekerja bahwa di Rohul ada beberapa orang yang bisa dipekerjakan,” urai Pitoyo.
Karena korban tidak mengetahui daerah Rohul, para tersangka kemudian menjemput pelaku di Kampar. Karena domisili korban di Pelalawan, korban kemudian menuju Kampar dan bertemu para pelaku.
Saat dijemput itulah pelaku kemudian dihabisi di tengah alan menggunakan pisau. Ada 18 luka tusukan di tubuh korban. 10 di bagian depan, dan 8 tusukan di bagian belakang tubuh korban.
Uang Rp5 juta yang dibawa korban juga berhasil diambil para pelaku. ” Tapi hanya lima juta rupiah. Karena korban sebetulnya membawa uang Rp10 juta, namun ditaruh di kantong semua. Rp4,5 juta disimpan korban di kaos kaki, sedangkan Rp500 ribu digunakan korban untuk ongkos selama perjalanan. Uang tersebut sedianya digunakan untuk membayar tenaga kerja yang dijanjikan para pelaku,” urainya.(dik)