Soal upaya, Syamsuharto mengakui sudah melakukan koordinasi dan komunikasi mulai dari tingkat kecamatan sampai ke pusat. Namun hingga kini sejak menjadi kepala desa pada periode pertama, hingga kini menjalani periode kedua, belum nampak upaya untuk mengatasi abrasi tersebut. “Sudah puasa saya meminta bantuan. Tapi alhamdulillah bantuan belum juga nampak hingga kini,” sebutnya.
Ia mengharapkan agar bantuan program batu pemecah ombak bisa diberikan dan dilaksanakan di Desa Topang. Sebab pulau tersebut menjadi penyanggah Pulau Tebingtinggi. Sehingga keberadaan pulau tersebut tetap ada.
“Jangan sampai Pulau Topang tinggal nama saja. Kami minta batu pemecah ombak dapat dibangun di sepanjang 5 kilometer di garis pantai yang membentang di sisi pulau yang berhadapan dengan Selat Melaka dan Kabupaten Tanjungbalai Karimun. Sebab gelombang dan ombak sangat tinggi di sana,” terangnya.(ade)