JADWAL MUSIM HUJAN MENYIMPANG

Banjir dan Longsor karena Hutan Banyak yang Dirambah

Riau | Kamis, 11 Februari 2016 - 01:06 WIB

Banjir dan Longsor karena Hutan Banyak yang Dirambah
Dua warga mencoba melintasi banjir di Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. (MOLLY WAHYUNI/RIAU POS)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho menyebut bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia terutama di Provinsi Riau dan Sumatera Barat. Kondisi ini disebabkan oleh El Nino sehingga berdampak pada keterlambatan musim hujan yang seharusnya telah terjadi pada awal bulan Januari lalu.

   

’’Adanya pengaruh El Nino sehingga musim hujan terlambat. Seharusnya puncak musim hujan diperkirakan awal Januari lalu. Curah hujan tinggi tapi tidak merata,’’kata Sutopo di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (10/2/2016).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

   

Hal ini kata Sutopo, disebabkan oleh ulah tangan manusia yang tidak bertanggung jawab. Merambah hutan semaunya tanpa berpikir atas dampak yang akan timbul. ’’Banjir dan longsor ini disebabkan karena perambahan hutan secara besar-besaran terutama pada hulu sungai di mana kayu-kayu yang telah ditebang dan kayu itu pun terseret arus air sungai,’’ ucapnya.

   

Dia mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima untuk daerah terparah terkena banjir di Provinsi Riau ada di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Rokan Hulu dan Kabupaten Kampar.

   

’’Khusus di Rokan Hulu terdapat daerah yang sulit dijangkau sehingga menyulitkan petugas untuk menyalurkan bantuan. Sementara di Kampar ada 12 kecamatan yang terkena banjir, namun yang terdata baru hanya lima kecamatan,’’terangnya.

   

Dia melanjutkan, bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Kampar dan Kabupaten Rohul kali ini adalah yang terparah sejak tahun 30 tahun terakhir. "Banjir kali ini adalah yang terparah sejak 30 tahun terkahir," tambahnya.

   

Dikatakannya, banjir kali ini juga imbas dari tingginya curah hujan yang terjadi di Provinsi Sumatera Barat sehingga mengalir ke Sungai Kampar TEMPAT bendungan PLTA Koto Panjang yang tidak mampu menahan volume air sehingga air tersebut meluap kepemukiman warga.

   









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook