‘’Di dalam kegiatan bersih-bersih kampung ini, karena banyak mahasiswa dari disiplin ilmu kesehatan, jadi diarahkan juga untuk membuat kegiatan penyuluhan. Jadi pembelajaran juga bagi mereka untuk melakukan penyuluhan,’’ ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, selain melakukan kegiatan bersih-bersih dan juga penyuluhan, Diskes Riau bekerja sama dengan Puskesmas setempat dan pemerintah desa melakukan pengobatan gratis di lokasi. Kemudian mahasiswa juga mengajarkan warga membuat penyaring air dari botol air mineral bekas.
‘’Selama ini beberapa kalangan yang kerap peduli terhadap banjir hanya saat bencana terjadi, tapi tidak lagi banyak yang peduli ketika bencana itu sudah berakhir. Padahal tanggap darurat ini ada tiga fase, yakni sebelum, saat terjadi dan setelah terjadi. Untuk itu kami membuat kegiatan ini bersama mahasiswa,’’ jelasnya.(sol)