Uji Coba Beli Biosolar Pakai QR Code

Riau | Sabtu, 01 Oktober 2022 - 11:42 WIB

Uji Coba Beli Biosolar Pakai QR Code
Grafis (DOK: RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemberlakuan kebijakan membeli bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi menggunakan QR Code masih belum diputuskan. Namun di Riau, beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) akan melakukan uji coba penggunaan QR Code untuk pembelian BBM subsidi jenis biosolar.

Section Head Communication and Relation Pertamina Patra Niaga Sumatera Bagian Utara, Agustiawan mengatakan, uji coba penggunaan QR Code untuk pembelian biosolar itu akan dilakukan di SPBU-SPBU yang sudah siap dan didukung fasilitas sarana dan prasarananya.


Selain itu, juga diberlakukan di SPBU yang kuota biosolarnya habis atau potensi habis sebelum pertengahan Oktober 2022, serta di SPBU yang berlokasi rawan pelangsir atau pengecer. "Skema yang akan dilakukan adalah adalah sosialisasi selama 7 hari dengan menempelkan informasi di dispenser atau pompa SPBU dengan tulisan konsumen biosolar wajib QR code,’’ ujarnya, Jumat (30/9).

‘’Untuk konsumen terdaftar yang belum ada QR code, bisa dilayani sesuai batas maksimal sesuai SE Gubernur Riau berdasarkan kategori kendaraan. Untuk mobil pribadi roda 4 batas maksimal 40 liter per hari, mobil umum roda 4 maksimal 60 liter per hari dan mobil umum roda 6 ke atas sebanyak 100 liter per hari," tambahnya.

Sedangkan konsumen yang sudah memiliki QR Code, kuota hariannya mengacu ke Perpres 191 tahun 2014, yakni untuk mobil pribadi roda 4 kuota maksimal per hari sebanyak 60 liter, mobil umum roda 4 sebanyak 80 liter per hari, dan mobil umum roda 6 ke atas dapat kuota 200 liter per hari.

Untuk tahap awal ini, ada empat SPBU yg akan dilakukan uji coba. Selanjutnya akan ada tiga SPBU yang juga akan dilakukan ujicoba. Keempat SPBU tersebut adalah  SPBU 14284657 Rimbo Panjang Kampar, SPBU 142826114  Jalan Riau Pekanbaru, SPBU 14282635 Jalan Arifin Ahmad, Pekanbaru, dan SPBU 11288601 Jalan Putri Tujuh Dumai.

Menurut  data per 22 September 2022, total pendaftar aplikasi My Pertamina maupun website subsiditepat.mypertamina.id, Pertamina Riau sudah mencapai 72.695 register. Jumlah ini terdiri dari 50.494 register untuk jenis pertalite dan 22.164 register untuk biosolar.

Agustiawan pun mengimbau kepada seluruh konsumen BBM bersubdisi yang belum daftar program Subsidi Tepat untuk segera mendaftaran diri secara online. Untuk mendaftar, diperlukan  foto KTP, foto diri, foto STNK, foto KIR, foto kendaraan, foto nomor polisi kendaraan, dan foto surat rekomendasi.

Selain itu, beberapa SPBU juga sudah mulai membuat kebijakan pencatatan nomor polisi (nopol) konsumen yang membeli bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Tidak hanya untuk pemilik kendaraan roda empat, tapi juga kendaraan roda dua.

Agustiawan mengatakan, pemberlakuan pencatatan nopol sepeda motor sudah dilakukan di hampir seluruh SPBU di Pekanbaru. Bersamaan waktunya dengan pemberlakuan pencatatan nopol roda empat.

Menurutnya, semua konsumen BBM bersubdisi tidak luput dari pendataan. Namun, bedanya, jika pendataan pada roda empat berlaku sekaligus untuk memantau kuota maksimal pembelian BBM subsidi harian, pada sepeda motor pelacakan tersebut tidak berlaku.

"Semua pengguna BBM subsidi saat ini harus tercatat. Namun, saat ini belum ada pembatasan (untuk sepeda motor, red). Sementara ini pendataan saja," ujar Agustiawan.

Meski tak diatur kuota maksimal harian untuk sepeda motor, namun menurut Agustiawan, pendataan nopol tersebut menjadi hal yang penting guna memastikan sasaran distribusi BBM bersubsidi sudah tepat. Ia juga berharap masyarakat bisa memaklumi dan mematuhi demi kenyamanan bersama.

‘’Diharapkan konsumen tetap bijak dan tertib dalam menggunakan BBM subsidi agar semua konsumen dapat dilayani oleh petugas SPBU. Untuk menghindari antrean yang cukup panjang diharapkan kepada masyarakat kalangan mampu dapat menggunakan BBM nonsubsidi," harapnya.(azr)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook