PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Stadion Utama Riau yang diwacanakan bakal menjadi venue Piala Dunia U-20 tahun 2021 gagal direnovasi lantaran pandemi Covid-19 yang belum kunjung berakhir.
Pemerintah Provinsi Riau sebelumnya telah mewacanakan anggaran dari APBD Riau sebesar Rp1,5 miliar untuk biaya renovasi Stadion Utama Riau yang berlokasi di Jalan Naga Sakti, Pekanbaru. Namun lantaran wabah yang belum kunjung usai ini, anggaran itu dialihkan untuk percepatan penanggulangan Covid-19 di Riau.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Riau, Chairul Riski menyebut bahwa untuk nilai anggaran renovasi tersebut sudah ditetapkan, namun tak jadi dilaksanakan tahun ini karena dialihkan untuk Covid-19.
"Kalau untuk nilai renovasi dari APBD sebesar 1,5 miliar, namun tak jadi karena anggaran itu dialihkan untuk Covid-19. Sejauh ini juga ada perusahaan swasta yang masih komitmen untuk membantu renovasi stadion tersebut," kata Chairul, kepada Riaupos.co, Ahad (31/5/2020).
Mengenai Piala Dunia U-20, dia menjelaskan bahwa putusan FIFA mengenai nasib Stadion Utama Riau yang diusulkan jadi venue Piala Dunia U-20 tahun 2021oleh PSSI juga masih belum jelas, hal itu masih ditangguhkan.
"Masih ditangguhkan, PSSI hanya menjelaskan ada 6 stadion saja (setelah keluar surat dari FIFA, red), tidak termasuk stadion utama riau, tapi Menpora tetap berusaha stadion kita tetap diusulkan untuk ditinjau oleh FIFA," katanya.
Dijelaskan Chairul, bahwa penyelenggaraan Piala Dunia U-20 juga masih ditangguhkan akibat pandemi virus Covid-19, belum ada putusan bahwa hal itu tidak jadi dilaksanakan. Makanya hingga saat ini pihaknya juga masih menunggu keputusan nasib Riau sebagai venue piala dunia tersebut.
Sejumlah fasilitas di sekitar stadion terlihat sudah rusak, sejumlah ruangan serta pagar hingga plafon yang nyaris roboh.
Selain itu pada basemen tempat parkiran kendaraan tidak dapat diakses sebab terendam oleh air hujan yang masuk ke dalam, sedangkan sistem drainasenya rusak.
Stadion Utama Riau pernah dijadikan sebagai venue utama PON Riau pada tahun 2012. Prosesi pembukaan dan penutupan secara resmi diadakan di stadion dengan kapasitas 44 ribu penonton ini.
Selain PON, kompetisi nasional yang pernah digelar adalah sebagai stadion penyelanggara kualifikasi Piala AFC U-22 di mana Indonesia menjadi salah satu tuan rumah menyambut Australia, Jepang, Singapura, Macau, dan Timor Leste pada tahun 2013.
Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan semangat mendaftarkan Riau sebagai lokasi penyelenggaraan walaupun tidak tercantum dalam bidding (pengajuan) Piala Dunia U-20.
Iwan Bule, sapaan akrabnya, telah meninjau secara langsung kondisi stadion kebanggaan masyarakat Riau di Pekanbaru pada Februari kemarin. Kedatangan orang nomor satu di jajaran pengurus sepakbola tanah air itu guna melakukan inspeksi bersama dalam menghadapi Piala Dunia U-20 yang akan digelar tahun 2021. Gubernur Riau, Syamsuar juga turut mendampingi purnawirawan Jenderal Polisi bintang tiga ini untuk melihat fasilitas yang ada di stadion tersebut.
Namun pada 14 April 2020 lalu, FIFA mengirimkan surat kepada PSSI. Surat yang ditandatangani Chief Tournament and Event Officer FIFA Colin Smith itu banyak berbicara soal persiapan Piala Dunia U-20.
Termasuk membicarakan soal persiapan enam kota yang bakal jadi calon venue Piala Dunia U-20. Enam kota yang disebutkan adalah Jakarta (Stadion Utama Gelora Bung Karno), Bogor (Stadion Pakansari), Jogjakarta (Stadion Mandala Krida), dan Surakarta (Stadion Manahan). Dua kota lainnya adalah Surabaya (Stadion Bung Tomo) dan Bali (Stadion Kapten I Wayan Dipta). Dalam surat tersebut tidak ada disebutkan nama Riau untuk tuna rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021.
Laporan: *1/Eka G Putra (Pekanbaru)
Editor: Eko Faizin