JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat, Irwan, berkomentar menanggapi pernyataan kubu PDIP yang tak mau berkoalisi dengan PKS dan Demokrat. Ia menyebut pernyataan yang disampaikan Hasto itu menandai kepanikan terhadap situasi politik saat ini.
Sebelumnya Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memgatakan partainya menutup pintu koalisi dengan PKS dan Demokrat di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 karena perbedaan ideologi.
"Apa yang disampaikan Hasto ini saya pandang sebagai sebuah panic disorder, enggak ada angin enggak ada hujan tiba-tiba Hasto menarik garis batas tegas," kata Irwan, Ahad (30/5/2021).
Menurutnya, pernyataan Hasto itu justru semakin menegaskan bahwa PDIP menikmati kondisi perpecahan bangsa yang terjadi sejak Pilpres 2014.
Ia juga menyebut, kepanikan Hasto itu menandakan bahwa PDIP takut pada Partai Demokrat yang terus mendapat simpati besar rakyat Indonesia saat ini.
"Hasto kehilangan kendali rasional di tengah kondisi pilpres yang masih jauh dan masih fokus pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional," kata dia.
Irwan lebih lanjut mengatakan, pernyataan Hasto terkait ideologi partai tersebut berbahaya lantaran berpotensi membelah persatuan bangsa dengan membuat label yang keliru dan sesat kepada lawan politik PDIP.
Ia sendiri menegaskan bahwa Pancasila adalah ideologi politik yang diusung oleh Partai Demokrat.
"Semua partai tentu punya ideologi dan sudah final ideologi partai Demokrat adalah Pancasila," ucap dia.
Selain Irwan, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief, sebelumnya menyebut partainya melakukan bunuh diri politik jika berkoalisi dengan PDIP pada Pemilu 2024.
Andi mengatakan Demokrat juga sudah mulai mencari-cari rekan koalisi untuk 2024. Namun, ia memastikan Demokrat tak akan menggandeng PDIP di pemilu mendatang.
"Di tengah ketidakpuasan atas pemerintah yang sudah meluas, tentu kerugian besar jika Demokrat ikut dalam koalisi PDIP, sama juga dengan bunuh diri politik. Kami memilih cara dengan cermat dan menghitung banyak aspek," kata Andi, Jumat (28/5).
Diketahui, Hasto sebelumnya menyatakan partainya menutup pintu berkoalisi dengan PKS dan Partai Demokrat di Pilpres 2024.
Ia menyatakan PDIP lebih terbuka untuk berkoalisi dengan Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN) karena alasan kesamaan ideologi.
Hasto mengatakan, basis ideologi partainya dengan PKS dan Demokrat berbeda. Menurutnya, PDIP adalah partai ideologi yang juga bertumpu pada kekuatan massa.
"PDIP berbeda dengan PKS, karena basis ideologi beda sehingga sangat sulit untuk koalisi dengan PKS," kata Hasto.
Sumber: JPNN/CNN/News/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun