Prabowo, menurut Ace, justru kaget dengan penampilan Jokowi yang ternyata paham dengan berbagai hal yang menyangkut pertahanan dan keamanan negara. Di antaranya, paparan mengenai strategi gelar pasukan, alutsista, tekonologi radar sampai dengan penguatan industri pertahanan.
"Sebaliknya Pak Prabowo menyampaikan data yang salah terkait anggaran pertahanan yang disebut lebih kecil dari Singapura, soal invasi ke Timor Timur dan juga soal perkiraan intelijen strategis," ungkapnya.
Menurut Ace, sejumlah ketidakakuratan data yang diungkapkannya oleh Prabowo juga menjadi bukti bahwa rivalnya hanya ’jago’ beretorika. Di sisi lain, Prabowo dinilai masih menerapkan cara berpikir produk lama dalam perkembangan corak perang yang telah modern.
"Corak perang modern mengutamakan teknologi, terutama cyber defence. Pak Jokowi update dengan perkembangan terbaru strategi pertahanan dan selalu memantau implementasinya. Ini terlihat ketika Pak Jokowi memonitor pemasangan instalasi radar di berbagai penjuru tanah air," pungkasnya.
Diketahui, awal mula kata Asal Bapak Senang atau ABS pertama kali diungkapkan oleh capres nomor urut 02 Prabowo Subianto dalam debat keempat pilpres. Ketika itu, Prabowo membantah paparan Jokowi soal teknologi pertahanan.