JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Indonesia disuguhi kasus e-KTP yang tercecer di jalanan Bogor pada saat dunia sedang digencarkan dengan perlindungan data pribadi penduduk. Insiden itu, menurut Presiden PKS Sohibul Iman, sangat naif.

“Di zaman now yang segala teknologi sangat mudah digunakan justru identitas tunggal (KTP-el) saja kita masih semrawut. Apa iya kita senaif ini? Siapa cari untung?” tanya dia lewat akun Twitter @msi_sohibuliman, Selasa (29/5/2018).

Diakuinya, dirinya setuju dengan anggapan bahwa proyek e-KTP tidak akan tercecer seperti saat ini jika proyek sistem informasi administrasi kependudukan (SIAK) tidak dikorupsi besar-besaran.

“Tapi selain itu, mungkin juga ada pihak yang sengaja menikmati keuntungan politis dari semrawutnya SIAK,” jelasnya.

Adapun rombongan Komisi II DPR telah melakukan inspeksi mendadak di gudang penyimpanan aset negara di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jalan Raya Parung, Kecamatan Kemang, Bogor, Jawa Barat, kemarin sore, Senin (28/5/2018).

Diketahui, hasilnya, mereka menemukan sejumlah persoalan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) invalid dari gudang yang berada di area kompleks Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemendagri tersebut.(ian)

Sumber: RMOL

Editor: Boy Riza Utama