Debat Capres Harus Mengedukasi Publik

Politik | Rabu, 16 Januari 2019 - 11:09 WIB

Debat Capres Harus Mengedukasi Publik
ILUSTRASI AIDIL ADRI/RIAU POS

Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) Mayor Jenderal (Mayjen) Maruli Simanjuntak mengatakan, proses dan standar pengamanan yang dilakukan selama acara debat akan seperti biasa. Di mana Paspampres akan melekat dalam ring satu presiden.  “Pengamanan kita biasa saja. Standar kita sudah ada,” ujarnya kepada Jawa Pos (JPG), Selasa (15/1).

Dia menilai, tidak ada ancaman berarti dalam acara debat, yang membuat upaya pengamanan harus ditingkatkan.

Baca Juga :Anies Janji Tetapkan Kiai Kholil Bangkalan Jadi Pahlawan Nasional di Hadapan Puluhan Ribu Jamaah NU

“Ancamannya apa sih di situ. Perdebatan bukan masalah urgen yang untuk pengamanan,” imbuhnya.

Terkait adanya pengerahan pasukan hingga 2.000 personel yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya, Maruli menilai hal itu wajar. Sebab, Polda mengamankan kewilayahan. “Kalau wilayah menganggap ada pengerahan masa atau gimana, itu di pihak mereka,” ujarnya.

Minta Debat Tak Jadi Polemik

Debat capres dan cawapres dilaksanakan, Kamis (17/1). Untuk itu masyarakat diminta menyaksikan langsung debat perdana yang disiarkan televisi swasta itu. Karena dari debat itu, masyarakat bisa menilai mana calon yang sesuai dengan hati nurani. Bahkan juga bisa menjatuhkan pilihan dengan mengedepankan rasionalitas.

Ketua KPU Riau Nurhamin mengakui pelaksanaan debat sempat menjadi polemik di tengah masyarakat. Karena adanya isu negatif yang dilontarkan elite. Salah satunya mengenai kisi-kisi debat yang diberikan KPU RI kepada calon. “Bahasa yang beredar itu kan soal debat dibocorkan. Bukan begitu. Tapi menurut hemat saya KPU RI memberikan kisi-kisi debat. Supaya dengan waktu yang singkat calon bisa memanfaatkan penyampaian jawaban dengan baik,” jelasnya.

Pemberian kisi-kisi debat disebutkan Nurhamin tidak hanya pada debat capres dan cawapres saja. Bahkan pada saat Pilgubri 2018 lalu pihaknya juga memberikan kisi-kisi kepada cagubri dan cawagubri. Karena pemberian kisi-kisi merupakan kesepakatan antara seluruh calon.

“Pemberian kisi-kisi itu tentu berdasarkan kesepakatan calon,” imbuhnya.

Dirinya meminta untuk tidak terpancing dengan isu yang berkembang. Serta meminta untuk mengenyampingkan sentimen negatif yang jauh dari konteks debat. “Makanya saya sampaikan masyarakat harus menonton debat ini. Karena dari sana masyarakat bisa menilai. Bahkan di negara berkembang debat ini menjadi penentu. Dimana ada masyarakat yang berubah pilihan setelah menonton debat,” paparnya.

Masih dikatakan Nurhamin, pemaparan yang ia sampaikan bukan tanpa dasar. Ia mencontohkan dalam debat perdana saat ini akan ada banyak isu yang dibahas. Seperti korupsi dan HAM. Di mana kedua isu tersebut sangat bersentuhan langsung dengan masyarakat. Dalam debat yang dipandu oleh panelis tersebut nantinya masyarakat bisa menilai kapasitas serta visi dan misi calon atas isu yang dipaparkan. “Saya juga mengimbau masyarakat agar tidak menyinggung hal-hal yang negatif. Berbeda pilihan itu biasa. Untuk itu mari kita selalu menjaga kondusivitas dan keamanan jelang pemilihan,” ajaknya.(byu/bay/far/jpg/nda/ted)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook