PILGUB SUMUT

Edy-Ijeck Unggul di Semua Quick Count

Politik | Kamis, 28 Juni 2018 - 12:17 WIB

Edy-Ijeck Unggul di Semua Quick Count
HAK SUARA: Calon gubernur Sumatera Utara nomor urut 1 Edy Rahmayadi bersama istri menggunakan hak suara pilkada Sumatera Utara di TPS 15 Jalan Karya Bakti Medan, Rabu (27/6/2018). (SUTAN SIREGAR/SUMUT POS)

Edy: Mari Kawal Kemenangan

Sementara itu, suasana euphoria mewarnai posko tim pemenangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Eramas), Jalan Ahmad Rivai Medan, sejak Rabu (27/6) petang. Para pendukung, relawan dan tim pemenangan menyerukan yel-yel penuh semangat dan bernyanyi riang gembira.

Baca Juga :Anies Janji Tetapkan Kiai Kholil Bangkalan Jadi Pahlawan Nasional di Hadapan Puluhan Ribu Jamaah NU

Merespon kemenangan versi quick count tersebut, Edy Rahmayadi meminta agar masyarakat tidak euphoria. Edy hanya meminta, agar keunggulan tersebut dikawal hingga perhitungan manual dan penetapan yang dilakukan KPU.

“Hasil quick count ini jadi penyemangat kita. Tapi jangan kita menunjukan euforia yang berlebihan. Mari kita jaga sama-sama. Kita kawal sama-sama hingga perhitungan manual oleh KPU nanti. Meskipun secara margin selisihnya cukup jauh sekitar 13 persen,” ujarnya di hadapan pendukung dan masyarakat

Selain mengawal suara, Edy pun menekankan agar masyarakat Sumut menghentikan perbedaan-perbedaan yang ada, yang selama ini sempat muncul jelang pemilihan. Menurut Edy, masyarakat Sumut bersatu mewujudkan Sumut Bermartabat.

“Dengan berakhirnya pencoblosan pukul 13.00 WIB, berakhirlah perbedaan pendapat tentang Sumut. Saya tidak mau ini diperpanjang. Mari kita bersatu mewujudkan Sumut yang bermartabat. Kalau ada yang tidak puas, ada wadahnya. Kalau tak puas juga, tunggu lima tahun lagi,” tegas mantan Pangkostrad dan Pangdam I/BB itu.

Dikatakannya, Insya Allah jika rakyat memberikan amanah kepada Eramas maka Eramas wajib menjalankan amanah itu. Kembali ia tegaskan bahwa dirina dan Ijeck bukan semata-mata ingin menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut. Tapi secara aturan bahwa Eramas harus mengambil legalitas untuk membangun Sumut dalam rangka merealisasikan visi dan misi hingga tercapainya Sumut Bermatabat.

“Legalitas itu adalah kekuasaan. Ini yang mau kita rebut. Karena tanpa adanya legalitas kita tidak akan bisa merealisasikan visi dan misi kita. Untuk itu mari kita kawal keunggulan ini. Ini harga diri kita sebagai masyarakat Sumut. Saya tidak mau Sumut dibilang sarang penyamun dan sarang korupsi,” tegasnya.

Di pengujung sambutannya, Edy juga menolak usulan sejumlah masyarakat untuk menggelar pawai akbar atas kemenangan Eramas. Ia lebih memilih menggelar hajat sebagai wujud syukur atas kemenangan Eramas nantinya.

“Tak pawai saja Kota Medan macet. Belum bekerja kita sudah menyusahkan rakyat. Nanti kita pilih tempat yang nyaman kita buat syukuran. Ketika nanti sudah diputuskan KPU, saya akan bicara tentang program prioritas 100 hari. Kawal ini. Saya dan Musa Rajekshah kami janji, demi Allah yang Maha Besar, demi amanah rakyat bersama-sama mewujudkan Sumut Bermartabat,” katanya.

Pasangan Edy, Musa Rajekshah (Ijeck) juga mengucapkan puji syukur atas keunggulan Eramas. Ia mengatakan, kemenangan Eramas merupakan perjuangan awal dan telah menunggu perjuangan-perjuangan lainnya dalam mewujudkan Sumut Bermartabat.

“Kita sadar tantangan kita kemarin cukup berat tapi kita bisa melalui dengan cara-cara bermartabat. Jangan lagi bicarakan perbedaan. Mari kita jalin persatuan dan kesatuan. Karena kemenangan ini bukan kemenangan Eramas tapi kemenangan masyarakat Sumut,” ujarnya.

Ijeck sendiri mengaku puas dengan hasil quick count tersebut. “Intinya puas. Ini merupakan hasil perjuangan selama setahun,” katanya dengan nada lega.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook