Koalisi Gerindra-PKB, Prabowo Menguat

Politik | Kamis, 25 Agustus 2022 - 09:17 WIB

Koalisi Gerindra-PKB, Prabowo Menguat
Prabowo Subianto bersama Muhaimin Iskandar saat deklarasi koalisi bersama pada rapimnas Partai Gerindra di SICC, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. (HENDRA EKA/JAWA POS)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Lembaga survei Merdeka Institute for Public Opinion Survey (MIPOS) merilis hasil riset terbaru terkait sentimen publik terhadap calon presiden. Hasilnya, sentimen positif terhadap Prabowo Subianto semakin menguat setelah Partai Gerindra dan PKB sepakat berkoalisi dalam menghadapi Pemilu 2024.

"Event deklarasi kesiapan Pra­bowo Subianto maju sebagai capres 2024 dan deklarasi koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, terjadi penguatan sentimen positif terhadap Prabowo sebagai capres serta Partai Gerindra dan PKB sebagai calon peserta Pemilu 2024. Khusus tentang Prabowo, sebanyak 35,41 persen warganet yang mempercakapkan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut cenderung menyampaikan ujaran positif," kata Peneliti Senior MIPOS, Ibnu Hanif Fadillah dalam siaran daring, Rabu (24/8).


Ibnu menjelaskan, Jika mengacu pada hasil riset MIPOS sebelumnya pada April 2022, sentimen positif publik terhadap Prabowo Subianto semakin menguat, sementara sentimen negatifnya semakin menurun. Saat itu Prabowo memperoleh sentimen positif dari warganet sebesar 25,40 persen.

"Menguatnya sentimen positif terhadap Prabowo terkait sangat signifikan dengan event deklarasi kesiapan Ketua Umum Partai Gerindra itu maju dalam kontestasi Pilpres 2024," ucap Ibnu.

Tren positif tersebut bisa dilihat berdasarkan percakapan warganet pada sejumlah platform media sosial dilakukan dengan menggunakan keyword nama-nama capres yang paling sering muncul dalam publikasi sejumlah lembaga survei mainstream. Selain Prabowo, sentimen positif cukup signifikan dari publik adalah Ganjar Pranowo sebesar 25,03 persen dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebesar 18,96 persen.

Riset MIPOS ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan natural language processing (NLP) untuk mengekstraksi opini warganet (netizen) dalam bentuk teks. Metode ekstraksi opini dilakukan dengan teknik knowledge discovery in database (KDD).

Riset ini dilakukan pada 9-20 Agustus 2022. Penentuan periode riset ini didasarkan pada dua event besar dalam panggung politik nasional yang terjadi sebelumnya, yakni deklarasi kesiapan Prabowo maju sebagai capres 2024 dan deklarasi koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR). (jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook