JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Aljufri menekankan pentingnya keberadaan PKS melakukan transformasi dan kolaborasi dalam kerja-kerja partai, karena masyarakat dan lingkungan yang terus berubah. Karena itu, PKS harus bekerja sesuai tantangan tersebut.
Pernyataan ini disampaikan Salim dalam acara Konsolidasi Nasional Fraksi PKS pada Rabu (23/3). Hadir dalam acara tersebut seluruh Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini, seluruh Anggota FPKS DPR RI, dan seluruh ketua fraksi serta pimpinan DPRD provinsi dan kabupaten/kota.
"Tidak jauh-jauh, kelompok milenial sekarang tidak seperti 10-20 tahun yang lalu. Oleh karenanya, cara berinteraksi dan berkomunikasi dengan publik pun harus diubah juga," kata Salim, Kamis (24/3). Menteri Sosial era 2009-2014 ini juga menuturkan, kolaborasi penting bagi PKS, sehingga bisa menghadirkan kemenangan politik untuk seluruh rakyat, bangsa, dan negara.
"Indonesia milik kita semua, bukan milik PKS saja, bukan milik kelompok dan golongan tertentu. Maka kita harus bangun semangat kebersamaan, kerja sama, dan kolaborasi. Inilah kunci kemenangan PKS dan inilah syarat untuk mewujudkan tujuan nasional dan cita-cita para pendiri bangsa," ungkap Salim.
Lebih lanjut, Salim lantas memotivasi seluruh pimpinan FPKS sebagai lokomotif pemenangan partai untuk memberikan dampak elektoral bagi trend elektabilitas PKS yang terus meningkat saat ini.
"Saya bangga dengan kehadiran pimpinan Fraksi Pusat, maupun Kabupaten/Kota dan Provinsi pada malam ini. Saudara merupakan lokomotif pemenangan PKS di setiap dapil. Kita syukuri peningkatan elektabilitas PKS hingga saat ini, tapi kita tidak boleh lengah dan berpuas diri," tegas Salim.
Dia juga menyampaikan sejumlah hal yang akan membuat PKS mendapat pemenangan di 2024. Pertama, harus selalu optimis adalah pemenang. Kedua, umat dan bangsa harus tau jika kita menang akan membuat mereka aman, tentram dan nyaman. Hal ini diungkapkan Salim dengan memberikan bukti nyata di tengah masyarakat.
"Ketiga, pejabat publik harus buktikan bahwa saudara memiliki pemikiran dan cita-cita yang besar yang dinantikan, walaupun kita di luar pemerintahan. Keempat, di manapun posisi kita jadikan posisi saudara seperti seorang ayah, maksimalkan pelayanan kepada mereka," ujar Salim.(jpg)
