DIPERCAYA MEGA PIMPIN SAFARI POLITIK PDIP

Puan Punya Kans Sekaligus Ujian

Politik | Rabu, 24 Agustus 2022 - 08:39 WIB

Puan Punya Kans Sekaligus Ujian
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh saat menyambut Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani di Nasdem Tower, Jakarta, Senin ( 22/8/2022). Pertemuan kedua elite partai tersebut berlangsung akrab. (JPG FOR RIAUPOS.CO)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Tampilnya Puan Maharani sebagai utusan PDIP dalam berkomunikasi dengan partai politik lain memunculkan sejumlah interpretasi. Di satu sisi, hal itu menguatkan kans ketua DPP PDIP tersebut untuk maju sebagai calon presiden. Namun, di sisi lain, bukan peluang mudah menjalin koalisi melalui safari politik tersebut.

Dosen Ilmu Politik dan International Studies Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam mengatakan, PDIP memiliki modal sebagai partai yang mampu mengusung capres dan cawapres sendiri. Nah, penunjukan Puan sebagai tokoh utama komunikasi politik kembali menegaskan posisinya sebagai center of gravity dari mesin politik PDIP.


Sebab, kata Umam, hal itu menunjukkan bahwa Puan merupakan orang yang paling dipercaya Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Tidak mungkin Puan mengkhianati ibu kandungnya. "Karena itulah, pemanasan mesin politik partai itu sepatutnya ditujukan untuk mendorong relevansi pencapresan Puan di Pilpres 2024," bebernya.

Menurut Umam, PDIP selama ini konsisten mengusung  kader terbaiknya. Dalam hal ini, Puan memiliki track record memadai sebagai ketua fraksi, menteri koordinator bidang pembangunan manusia dan kebudayaan (PMK), hingga ketua DPR. Hal itu lebih riil, tidak sekadar didasarkan pada kerja-kerja pencitraan dan gimmick.

Walaupun demikian, safari politik Puan akan terus diuji. Seberapa efektif model pendekatan, gaya komunikasi, serta materi negosiasi yang ditawarkan kepada partai-partai politik. Yaitu, untuk bersedia menerima tawaran politik PDIP menuju pembentukan koalisi Pilpres 2024.

"Langkah itu tidak menjamin terbentuknya koalisi pilpres, namun safari politik ini akan memberikan dampak positif bagi upaya konsolidasi dan pematangan demokrasi," papar Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs itu.

Terpisah, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, tampaknya, masih malu-malu kucing soal kans dirinya maju dalam bursa capres. Saat ditanya rencananya untuk mendaftarkan diri sebagai capres, Airlangga tidak menjawab dengan jelas. "Masih lama, belum ada jadwalnya," ujarnya saat ditemui di Istana Negara kemarin (23/8).

Airlangga juga irit berkomentar terkait dengan masa depan KIB. Koalisi yang diisi Partai Golkar, PAN, dan PPP tersebut sudah memenuhi syarat untuk bisa mengajukan pasangan calon dalam pilpres. Namun, Airlangga menegaskan bahwa gerbong koalisi itu masih terbuka. "Koalisinya masih inklusif, siap melibatkan yang lain," tuturnya.

Pada kesempatan lain, survei terbaru SMRC menunjukkan elektabilitas Airlangga dan Puan hingga saat ini belum mampu bersaing. Direktur Riset SMRC Deni Irvani menyatakan, sebagai pimpinan dua partai terbesar, dua tokoh tersebut memiliki peluang paling besar untuk dicalonkan dalam Pilpres 2024. Namun, dukungan terhadap keduanya sangat tidak kompetitif jika dibandingkan dengan tokoh partai lain.

"Dalam pertanyaan semi terbuka dengan daftar 43 nama, Puan hanya mendapatkan dukungan 1 persen dan Airlangga 0,5 persen," tuturnya. Menurut dia, dukungan kepada Airlangga dan Puan tidak mengalami kemajuan dalam 1,5 tahun terakhir.(ade)

Laporan JPG, Jakarta









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook