TAK PERLU BAWA PENDUKUNG, LANGSUNG DIUJI AKADEMISI

Dua Kubu Ingin Debat di Kampus

Politik | Senin, 22 Oktober 2018 - 10:52 WIB

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Debat calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) tidak harus digelar di hotel. Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pun mengusulkan agar debat dilakukan di kampus. Para akademisi dan mahasiswa bisa mengorek visi-misi dan program yang ditawarkan pasangan calon (paslon).

Dahnil Anzar Simanjuntak, koordinator juru bicara Prabowo-Sandiaga, mengatakan bahwa selama ini debat capres-cawapres selalu digelar di hotel dan menghadirkan pendukung paslon. Menurut dia, tempat debat perlu diubah. Kampus menjadi pilihan yang sangat rasional. ”Digelar di kampus terpilih,” ujar dia kepada JPG, kemarin (21/10). 

Menurut Dahnil, debat itu bisa dihadiri kalangan akademisi dan mahasiswa. Para paslon tidak perlu membawa pendukung. Cukup tim sukses saja sehingga lebih ekonomis dan efisien. ”Akademisi dan mahasiswa bisa bebas berdiskusi, menguliti visi-misi dan program para paslon,” katanya.
Baca Juga :Ganjar Fokus Serap Aspirasi, Survei Bukan Acuan

Dengan cara itu, penyelenggara debat tidak lagi perlu mengundang panelis. Sebab, sudah ada akademisi dan mahasiswa terpilih yang siap mengorek pikiran serta gagasan para paslon. ”Yang terpenting, debat tersebut disiarkan secara langsung oleh televisi-televisi nasional,” tuturnya.

Dahnil menegaskan bahwa kampus adalah simbol rasionalitas dan pusat tradisi intelektualitas. Sedangkan capres dan cawapres harus memiliki kapasitas yang mumpuni untuk diuji masyarakat intelektual atau rasional. Dengan demikian, presiden terpilih nanti bukan presiden yang penuh gimmick pencitraan dan miskin substansi. 

”Pertarungan gagasan dan ide paling tepat digelar di kampus. Dihadiri civitas academica yang nonpartisan,” ucap Dahnil.

Sementara itu, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) Ace Hasan mengatakan, pada prinsipnya pihaknya setuju dengan usul tersebut. 

Namun, imbuh dia, yang perlu diperhatikan adalah seberapa luas daya jangkaunya. Apakah akademisi dan mahasiswa di kampus itu saja yang diundang atau juga dari kampus lain.

Anggota DPR tersebut menyatakan, pada saatnya nanti KPU pasti memfasilitasi debat capres-cawapres ”Yang dapat dilihat dan diikuti seluruh rakyat Indonesia melalui televisi nasional,” imbuh Ketua DPP Partai Golkar itu.(lum/c9/fat/das)

Abdul Kadir Karding, wakil ketua TKN KIK Jokowi-Ma’ruf, menerangkan, sejak awal dirinya juga mengusulkan agar kampus menjadi tempat debat. ”Kampus itu sangat baik dan ideal untuk ajang debat,” tuturnya.

Selain mendorong agar kampus tidak alergi politik, kampus selama ini dianggap sebagai institusi yang memproduksi gagasan, ide, dan idealisme sehingga menjadi relevan atau sangat baik untuk lokasi debat. Bahkan, kata anggota DPR itu, bukan hanya debat paslon, debat tim kampanye juga bisa digelar di kampus dengan melibatkan semua unsur civitas academica. ”Itu sangat baik dan kami sepakat,” tegas mantan sekretaris jenderal PKB tersebut.(lum/c9/fat/das)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook