JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Bencana asap di wilayah Sumatera dan Kalimantan semakin memburuk dalam dua hari terakhir. Bahkan, Rabu (21/10/2015), Kota Pekanbaru seakan hilang. Jarak pandang yang sangat pendek membuat pemandangan sudah sangat terbatas.
Kepekatan asap di sebagian Sumatera dan Kalimantan dilaporkan lebih buruk daripada sebelumnya. Melihat situasi tragis ini, pemerintah berencana menambah 15 pesawat dan heli untuk membantu proses pemadaman.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menuturkan,rencana ini muncul dalam pembahasan rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, Selasa (20/10/2015) malam. Penambahan diusulkan Menko Polhukam Luhut Panjaitan yang baru pulang dari kunjungan di lapangan. Luhut menemukan fakta masih banyak lahan yang terbakar di daerah Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.
"Pesawat tambahan akan diopersikan di Kalimantan Tengah, Papua, Riau, Jambi, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur. Pembagian disesuaikan dengan kebutuhan lapangan," jelas Sutopo.
Selain mendatangkan 15 pesawat tambahan untuk water bombing, pemerintah juga akan memanggil kembali bantuan dari Malaysia. Menurut Sutopo, pemerintah Negeri Jiran itu telah setuju. Saat ini, pesawat Bombardier milik Malaysia sedang dirawat di Malaysia. Seperti diketahui, bantuan dari Malaysia sudah angkat kaki dari bumi Palembang sejak Senin (19/10/2015) lalu. "Selesai langsung dibawa ke Indonesia lagi. Biaya bahan bakar ditanggung Indonesia," jelasnya.
Sementara itu, proses pemadaman terus berlanjut. Tambahan armada dari Rusia pun telah tiba di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (21/10/2015). Dua pesawat BE200 itu tiba pukul 11.00 WIB. Menurut Sutopo, pesawat kapasitas 13.000 liter itu telah bergabung dengan tim satgas untuk pemadaman pada Rabu sore. Di sana, sudah terparkir 4 pesawat fixed wing dan dua pesawat Air Tractor 80.
"Pesawat mendarat di Palembang, namun langsung bergabung dengan tim di Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung. Homebased kita pindah ke sana," paparnya.
Sutopo menjelaskan beberapa kecanggihan dari pesawat tipe amphibi ini. Menurutnya, pesawat mampu melakukan water bombing secara maksimal. Apalagi, pesawat memiliki tangki khusus di dalam pesawat. Tangki ini dapat dimanfaatkan untuk mencampur bahan kimia AF31 atau Miracle Foam dengan air sebelum dijatuhkan ke lokasi kebakaran.
"Pesawat Be-200 akan difokuskan untuk pemadaman di Kabupaten OKI, Sumsel yang saat ini masih terbakar hebat," tegasnya.