JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Dalam Pilpres 2019, tidak mungkin hanya satu pasangan calon yang maju. Hal itu dikatakan oleh Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lukman Edy.
Kata dia, itu karena ada sejumlah tokoh yang ingin maju sebagai calon presiden, salah satunya adalah Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Dia menjadi calon presiden pada Pilpres 2014.
Akan tetapi, Prabowo kalah dari Joko Widodo, yang terpilih sebagai presiden berdampingan dengan Jusuf Kalla.
"Pak Prabowo masih ingin jadi capres dan konsolidasi politik di situ cukup signifikan. Pak Jokowi ingin jadi capres (pada Pilpres 2019)," ujarnya dalam diskusi "Setelah DPR Memilih 20%" di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (22/7/2017).
Lukman menilai, berdasarkan konstelasi politik yang terjadi saat ini, pasangan calon (paslon) pada Pilpres 2019 bisa lebih dari dua paslon.
"Tidak mungkin lima, maksimal empat (paslon)," paparnya.
Lukman pun membantah tudingan bahwa presidential threshold 20 persen dalam rangka mendorong calon tunggal pada Pilpres 2019. Kata dia, itu lantaran dalam RUU yang telah disahkan menjadi UU, terdapat usulan pasal dari pemerintah tentang antisipasi calon tunggal.
"Jadi, tidak relevan menuduh PT 20 persen dalam rangka mendorong Pak Jokowi menjadi calon tunggal, karena pasal antisipasi calon tunggal itu dari pemerintah, bukan dari kami," tandasnya. (gil)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama