JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Kader PDI Perjuangan bisa dipastikan menduduki jabatan ketua DPR. Namun, siapa sosok yang akan mengisi kursi tersebut sangat bergantung kepada keputusan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum partai banteng.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, mekanisme pengisian jabatan ketua DPR sudah sangat jelas. Berdasar UU Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (MD3), kursi pimpinan dewan diduduki parpol pemenang pemilu.
Terkait nama Puan Maharani, Hasto menyatakan bahwa hal itu tetap menjadi kewenangan Megawati sebagai Ketum PDIP. ’’Ketua DPR dari PDIP akan diputuskan Bu Mega,’’ papar politikus kelahiran Jogjakarta saat konferensi pers di kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, kemarin (21/5).
Menurut Hasto, Puan merupakan sosok yang memiliki pengalaman panjang. Baik di struktural partai, legislatif, maupun eksekutif. ’’Tapi, keputusan akhir kami serahkan ke Bu Mega,’’ papar alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.
Apakah partai koalisi Jokowi-Ma’ruf akan menyapu bersih jabatan di parlemen? Hasto mengatakan bahwa Jokowi selalu mengajarkan untuk berdialog dan bertemu dengan partai lain. Tentu, kata dia, PDIP sangat terbuka untuk membangun kerja sama dengan partai lain di DPR dan MPR.
Sementara itu, Megawati yang juga ibunda Puan Maharani menyambut baik wacana anaknya sebagai kandidat ketua DPR. ’’Uhhh, saya sebagai ibunya tentunya senang,’’ ujarnya di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin.
Meski demikian, lanjut dia, hal itu baru sebatas wacana. Hingga saat ini, internal PDIP belum melakukan rapat untuk menentukan posisi ketua DPR. Meski menjabat ketua partai, Mega menegaskan bahwa dirinya tidak bisa memutuskan sendiri nama yang akan mewakili PDIP untuk menjabat ketua DPR.