Fahri: Jubir Jokowi Belum Ada yang Berkelas

Politik | Rabu, 19 September 2018 - 15:46 WIB

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Fahri Hamzah menuding kubu petahana belum menghadirkan para juru bicara yang berkualitas. Khususnya, sosok yang dianggap ahli di bidang perekonomian dan politik.

“Saya belum melihat di sebelah, Pak Jokowi juru bicara yang rada berkelas gitu, jadi dalam bidang ekonomi enggak kelihatan, dalam bidang politik juga tidak kelihatan,” kata Fahri di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (18/9).

Namun di lain sisi, Fahri melihat penantang Jokowi terus menghadirkan jubir-jubir berkualitas. Baru-baru ini, mereka diketahui berhasil menggaet ekonom sepuh yang juga fungsionaris PDIP, Kwik Kian Gie.
Baca Juga :Diduga Gelapkan Pajak, Jubir Timnas AMIN Ditahan Aparat Kejaksaan Jakarta Timur

“Aliran pemikiran Kwik yang nasionalis itu bergabung dengan arus besar pemikiran kaum liberal dalam ekonomi. Jadi dia mau tidak mau pasti dengan Pak Prabowo yang istilahnya itu nasionalisme ekonominya tinggi,” ucap Fahri.

Politikus PKS yang tengah berseteru dengan kepemimpinan Sohibul Iman itu menyebut, dukungan yang berasal dari jubir-jubir sekelas Kwik akan mendongrak elektoral Prabowo-Sandi. Penunjukkan ini juga dapat menjadi perhatian juga dari kubu petahana.

“Karena dia tidak saja politisi PDIP ya tetapi juga nasionalis ekonomi dan pemegang aliran ekonomi yang penting di Indonesia ini, saya kira dia punya sekolah bisnis, dia punya sekolah ekonomi itu membuat tradisi berpikirnya ada dalam lembaga,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, Kwik Kian Gie akhirnya memutuskan untuk masuk menjadi penasihat ekonomi pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno lantaran pemikirannya belum pernah direspons oleh pihak mana pun. Termasuk dari kubu Joko Widodo (Jokowi).

Dia juga telah menulis sebuah buku kecil sejak 2004 yang isinya memuat poin-poin penting cara menangani situasi perekonomian Indonesia. Namun, lagi-lagi tidak ada satu pihak pun yang merespons, termasuk internal partainya. Bahkan hingga Pemilu 2014 masih tidak ada satupun pihak yang merespons buku kecilnya itu.(ce1/aim/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook