Peneliti: Hampir 100 Persen WNI Ingin Berpartisipasi pada Pemilu 2024

Politik | Jumat, 19 Agustus 2022 - 04:10 WIB

Peneliti: Hampir 100 Persen WNI Ingin Berpartisipasi pada Pemilu 2024
Ilustrasi Pemilu 2019 (DERY RIDWANSAH/JAWAPOS.COM)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pesta demokrasi, Pemilu 2024 memang masih dua tahun lalu. Tapi, suasananya mulai terasa, dan banyak yang antusias menyambutnya. Peneliti Kawula17, Yoan Disty menyatakan, sebanyak 94 persen warga negara Indonesia (WNI) ingin ikut berpartisipasi dalam pesta demokrasi 2024.

“Hasil survei menunjukkan adanya intensi tinggi untuk ikut serta dalam Pemilihan Umum 2024. Sebanyak 94 persen masyarakat Indonesia menunjukkan adanya kehendak untuk memilih ketika ditanya mengenai pertimbangan partisipasi dalam proses elektoral mendatang,” kata Yoan dalam keterangannya, Kamis (18/8/2022).


“Hasil ini tampaknya menjadi sebuah indikasi bahwa terdapat peningkatan  kesadaran politik di kalangan masyarakat,” imbuhnya.

Temuan lainya, kata Yoan, kalangan anak muda, terutama yang berusia 18–24 tahun sebanuak 78 persen mengindikasikan bahwa mereka belum menentukan pilihannya. Hal ini tidak hanya terjadi di kalangan anak muda, tetapi juga ditemukan pada warga berusia 25-44 tahun sebesar 57–68 persen.

Dia mengungkapkan, kurangnya pengetahuan mengenai preferensi politik menunjukkan pemilih Indonesia belum cukup kritis. Di sisi lain, mesin partai dan kandidat sebagai tempat agregasi dan arkulasi kepentingan juga tidak berjalan dengan baik di luar masa Pemilu.

“Khawatirnya, Pemilu masih bermakna sebagai hal yang prosedural dan minim substansial,” ungkap Yoan.

Hasil survei ini juga menunjukkan adanya indikasi bahwa apatisme masyarakat mulai menurun, tetapi pengetahuan mengenai preferensi politiknya pun juga masih rendah. Partai politik dapat menggunakan kesempatan ini untuk menarik perhatian dan minat para calon pemilih yang cenderung masih terbuka untuk mengeksplorasi pilihannya.

“Hasil ini dapat menjadi referensi bagi partai politik untuk mulai gencar  memperkenalkan partainya kepada publik. Pendekatan yang dapat digunakan oleh partai adalah memperjuangkan posisi mereka dalam menanggapi isu-isu yang dinilai penting oleh masyarakat,” ucap Yoan.

Survei itu sendiri dilakukan pada 24 Juni–17 Juli 2022 kepada 600 WNI yang tersebar di daerah perkotaan maupun pedesaan di sejumlah wilayah Indonesia. Mereka berumur antara 18–44 tahun, menggunakan metode CASI (survei online) dengan multistage quota sampling dan margin of error sebesar 4 persen.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook