Tunggu "Surat Wasiat" Prabowo

Politik | Minggu, 19 Mei 2019 - 10:06 WIB

Tunggu "Surat Wasiat" Prabowo
KUNJUNGI: Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi rumah kediaman keluarga almarhum Hazairin (55) di Jalan Bunga Tanjung, Pekanbaru, Sabtu (18/5/2019). Almarhum Hazairin merupakan ketua KPPS di TPS 29 Kelurahan Delima Kecamatan Tampan yang meninggal dunia ketika bertugas pada pelaksanaan Pemilu 2019. (MHD AKHWAN/RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno kembali berkunjung ke Pekanbaru, Sabtu (18/5). Ada serangkaian agenda yang diikuti Sandi selama seharian penuh.

Di antaranya takziah ke rumah Ketua KPPS di TPS 29 Kelurahan Delima Kecamatan Tampan Pekanbaru, Hazairin bin Udin yang meninggal pascapemilu. Sandi juga sempat melaksanakan pertemuan konsolidasi internal dan silaturahmi bersama koalisi dan relawan Prabowo-Sandi se-Riau di SKA Co-Ex.
Baca Juga :Ridwan Kamil Optimistis Elektabilitas Prabowo-Gibran Naik usai Debat Capres Ketiga  

Pesawat yang ditumpangi Sandi mendarat sekitar pukul 10.30 WIB. Dari bandara, pria kelahiran Pekanbaru 49 tahun silam itu langsung bertolak ke Jalan Bunga Tanjung, Keluharan Delima, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru. Ditemani para sahabat, Sandi langsung memasuki rumah almarhum Hazairin. Di sana, ia disambut oleh istri beserta empat orang anak almarhum. Usai doa bersama, Sandi sempat berbincang-bincang dengan keluarga almarhum Hazairin.

Dalam percakapan itu, istri almarhum Yulita Harni sempat bercerita bagaimana sosok Hazairin sebelum menjadi ketua KPPS. “Lima hari sebelum pemilihan bapak sempat dirawat di rumah sakit. Pas sebelum 17 April 2019 sudah keluar dan langsung bertugas sebagai KPPS. Sehari setelah itu, kondisi bapak sempat kembali drop,” cerita Yulita.

Dengan kondisi fisik yang menurun, almarhum memaksakan diri untuk mengendarai sepeda motor. Namun nahas, diperjalan Hazairin sempat mengalami kecelakaan dan terjatuh dari sepeda motor yang ditunggangi. 21 April 2019, ayah dari empat orang anak itu kembali harus menjalani perawatan di rumah sakit. Dalam rentang waktu kurang lebih sepekan, kondisi Hazairin terus mengalami penurunan. Hingga akhirnya pada 29 April 2019 pahlawan demokrasi itu menghembuskan nafas terakhirnya.

Mendengar cerita itu, Sandi tampak berduka. Raut wajahnya seolah tak bisa menyembunyikan rasa duka yang mendalam. Ia berkesimpulan bahwa Hazairin merupakan sosok yang memiliki dedikasi tinggi terhadap bangsa dan negara. Itu terlihat dari kuatnya keinginan Hazairin dalam melaksanakan tugas sebagai ketua KPPS. Meski kondisi fisik kurang optimal, Hazairin dikatakan Sandi tetap memenuhi kewajibannya sebagai petugas.

“Bapak (Hazairin) sangat inspiratif. Seorang yang sangat berdedikasi tinggi, beliau bertanggung jawab, komitmen dengan pekerjaan beliau untuk mengawal demokrasi kita agar bisa berjalan dengan baik,” sebut Sandi.

>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos

Penulis: Afiat Ananda

Editor: Eko Faizin









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook