PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Sejumlah masyarakat merasa kecewa dengan hasil input data C1 ke website penghitungan KPU. Kekecewaan itu dilampiskan dengan memposting data C1 dengan tampilan website KPU.
Data yang dihimpun Riaupos.co Jumat (19/4/2019), ada 2 dua kasus salah input terjadi. Pertama pada TPS 10, Kelurahan Laksamana, Kecamatan Dumai Kota, Kota Dumai. Data C1 yang di-upload menunjukan pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, memeroleh 141 suara. Namun yang terposting hanya 41 suara.
Kedua terjadi di TPS 28, Kelurahan Pangkalan Kerinci, Kecamatan Pangkalan Kerinci Kota, Kabupaten Pelalawan. Di sana, pasangan calon nomor urut 02 harusnya memperoleh suara sebanyak 150. Namun yang terposting pada website resmi KPU 51 suara.
Menanggapi hal itu, Komisioner KPU Riau Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat, Nugroho Noto Susanto, mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengecekan serta perbaikan.
"Saya sudah perintah KPU Pelalawan untuk cek. Sebelumnya di Dumai saya juga sudah perintahkan untuk dicek. Kembalikan pada data yang benar, sesuai data C1. Dumai sudah jalan. Pelalawan kita tunggu. Insya Allah semua bisa kita kendalikan," sebut Nugroho.
Diakui dia, salah input terjadi akibat adanya human error. Di mana, di Pelalawan ada 942 TPS. Sedangkan di Kota Dumai ada 841 TPS. Se-Riau total ada 17.643 TPS.
Nugroho juga menjelaskan, setiap kabupaten/kota ada 25 operator input data. Mereka dibagi ke zona kecamatan. Mengingat banyaknya data yang diinput, dengan angka ribuan dan waktu yang singkat, serta sistem manual, maka satu satu andalan adalah ketangkasan mata dalam melihat angka di C1 dan di komputer.
Faktor kelelahan menurut dia menjadi sesuatu yang tak terhindarkan. Pun demikian, jika terjadi error, pihaknya bisa mudah mendeteksi karena publik memiliki C1 dan rekapitulasi di tiap tingkat dilakukan secara manual
"Dari sejumlah TPS itu, kami temukan error di dua TPS. Satu sudah kita perbaiki. Satu lagi sedang proses (Pelalawan, red). Mohon jika menemukan lagi keteledoran petugas entry data, sampaikan ke kami," pintanya.
Laporan: Afiat Ananda (Pekanbaru)
Editor: Hary B Koriun