KARAWANG (RIAUPOS.CO) - Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) Ganjar Pranowo-Mahfud MD menggagas program KTP Sakti. Program tersebut diperuntukan bagi masyarakat yang membutuhkan untuk mengakses berbagai bantuan dari pemerintah.
Ganjar-Mahfud akan menerapkan sistem Satu Data Indonesia bagi masyarakat, jika terpilih menjadi Presiden 2024. Pengamat kebijakan publik, Trubus Rahadiansyah mengapresiasi program yang dicanangkan Ganjar-Mahfud tersebut. Menurutnya, program itu sangat baik jika mampu terealisasi dengan benar.
“Program itu baik, tapi harus diperjelas. Apakah KTP Sakti itu berupa bantuan kesehatan atau bantuan sosial,” kata Trubus kepada JawaPos, Jumat (15/12). Akademisi Universitas Trisakti itu menjelaskan, bukan hal yang mudah untuk menerapkan KTP Sakti. Sebab, KTP merupakan identitas seluruh warga Indonesia. Ia justru mengharapkan pemerintah ke depan bisa memperbaiki data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).
“Secara rasional kebijakan sulit. Karena KTP kan tidak ada yang beda. Seharusnya NIK itu memang satu data, tetapi pemerintah ke depan bisa lebih memperbaiki DTKS jika terkait bansos. Sehingga penggunaan KTP Sakti itu nantinya bisa tertuju pada yang benar membutuhkan,” tegas Trubus.
Meski demikian, Trubus meyakini KTP Sakti itu akan mempermudah masyarakat dalam mengakses semua bantuan pemerintah. “Satu data Indonesia itu semua akan terekam dalam satu data. Kemiskinan ekstrem juga harus mendapat bantuan dua kali lipat harusnya,” ucap Trubus.
Sementara itu, Ganjar Pranowo menyatakan, KTP Sakti akan mempresentasikan sebuah kartu yang dipegang masyarakat untuk mendapatkan akses program. “Sehingga jaminan-jaminan selama ini ada dengan berbagai identitas satu persatu, sekarang bisa kita satukan dalam satu KTP dan kita sebut satu KTP Sakti,” ujar Ganjar usai silahturahmi Caleg dan Partai pengusung di Perum Graha Puspa Karangpawitan, Karawang, Jawa Barat, Jumat (15/12).
Menurut Ganjar, nantinya mereka yang berhak mendapatkan bantuan bisa ada dalam satu data dan dikelola oleh pemerintah. “KTP sakti ini merepresentasikan semuanya, tinggal pendataannya dibuat dengan baik, pengelolaannya dengan sistem yang baik dan KTP-nya tinggal dipakai dengan card reader saja,” urai Ganjar.
Lebih jauh, Ganjar menyebut KTP Sakti ini mengacu dari KTP elektronik yang sudah diterapkan saat ini. Karena itu, jika memenangkan Pilpres 2024, akan langsung menerapkan KTP Sakti ini.
“Sebenarnya awal dari KTP elektronik dibuat. Maka tugas kita dan saya mengkonsolidasikan agar rakyat jauh lebih mudah menggunakan identitas tunggalnya,” pungkas Ganjar.(jpg)