Siap Berebut Pemilih Muda Pada Pemilu 2024

Politik | Rabu, 15 November 2023 - 09:02 WIB

Siap Berebut Pemilih Muda Pada Pemilu 2024
Satria Triputra (ISTIMEWA)

JAKARTA (RIAUPOS.CO)  - Pemilih muda bakal menentukan kemenangan dalam Pemilihan Presiden 2024 mendatang. Mengingat jumlahnya yang mencapai 60 persen jumlah pemilih. Sebagai kelompok menentukan, basis pertimbangan dalam menentukan pilihan kelompok tersebut sejauh ini masih cukup positif.

Berdasarkan survei yang dilakukan katadata, pemilih muda terpotret sangat rasional. Sebab, basis yang digunakan terukur. “Karena melihat rekam jejak dan visi misi program,” kata Manajer Survei Satria Triputra di Jakarta, Selasa (14/11).


Dari data katadata, kedua pertimbangan tersebut sangat dominan. Yakni 35,5 persen responden memperhatikan jejak rekam dan diikuti visi-misi sebesar 29,8 persen. Angka tersebut jauh di atas pertimbangan-pertimbangan priordial seperti agama, suku, asal daerah ataupun usia yang angkanya di bawah 10 persen.

Data tersebut, sejalan dengan tantangan dan harapan yang disampaikan anak muda. Mayoritas, menginginkan perubahan pada isu-isu riil di masyarakat. Yang paling menggelisahkan generasi muda adalah lapangan kerja.

Survei mencatat, sebanyak 48,2 persen berharap lapangan kerja menjadi isu yang paling disuarakan. Diikuti isu jaminan kesehatan dan kesejahteraan 13,5 persen, serta peningkatan ekonomi digital 13,2 persen. “Anak muda suka kampanye lebih praktis seperti mengadakan pelatihan kewirausahaan,” tuturnya.

Satria menambahkan, dari sisi ketertarikan politik 59,2 persen anak muda tertarik. Namun untuk realisasinya, masih sebatas pada kesiapan untuk mencoblos di TPS. Sementara untuk terlibat langsung dalam politil praktis relatif masih rendah.

Ketua Tim Pemenangan Muda TPN Ganjar-Mahfud, Dharmaji Suardika mengatakan, temuan survei pemilih muda sangat rasional tidak mengejutkan. Sebab, faktanya anak-anak muda saat ini sudah pintar dan kritis. “Anak-anak muda Indonesia sudah baik,” ujarnya. 

Salah satunya dipengaruhi akses terhadapi informasi yang sudah sangat mudah. Meskipun di sisi lain, di era post truth memberi dampak negatif pada pendirian yang mudah digoyang dengan akrobat buzzer dan sebagainya.

Bagi TPN sendiri, aspek rekam jejak menjadi menu utama dalam kampanye. Dia meyakini, kiprah Ganjar sebagai Gubernur dan Mahfud sebagai birokrat kaya pengalaman menjadi modalitas yang positif. “Kami tiap hari bagaimana menceritakan jelas dari rekam jejaknya,” tuturnya.

Juru Bicara Tim Anies-Muhaimin, Angga Putra mengatakan, dominannya harapan anak-anak muda pada perbaikan persoalan riil di masyarakat sangat di maklumi.  Karena faktanya, situasi nasional saat ini tidak cukup ideal. Dalam hal lapangan kerja misalnya, ada keterbatasan yang membuat generasi muda gelisah. “Sinyal keadaan ga baik-baik saja sekarang,” ujarnya.

Angga menambahkan, jika persoalan dasar belum tuntas, sulit bagi anak-anak muda untuk beranjak pada isu-isu yang lebih spesifik. Misalnya lingkungan dan sebagainya. “Ini karena ekonomi sulit makanya isunya ini,” tuturnya.

Bagi AMIN sendiri, isu anak muda masuk dalam prioritas di 148 halaman visi misi. “Anak muda harus terwakili agendanya,” jelasnya.

Komandan Pemilih Muda TKN 
Prabowo-Gibran, Arief Rosyid menambahkan, pihaknya memiliki komitmen kuat untuk memberikan ruang pada anak muda. Tak hanya teori, pihaknya bahkan memberikan ruang kepada anak muda untuk maju dalam kontestasi pilpres.

Tak hanya itu, dari sisi visi misi juga tertuang dalam sejumlah korban. Misalnya fasilitas kredit starup yang disampaikan Gibran dalam pidato politiknya. “Ini salah satunya untuk kebutuhan ke depan membuka lapangan kerja,” ujarnya.(far/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook