JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Usulan tersebut diutarakan Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean dalam akun twitternya. Usulan adanya tes DNA, tentunya menjadi polemik di dunia maya. Ada yang mengkritik Ferdinand, tetapi ada juga yang mendukungnya. Melalui akun twitternya @LawanPoLitikJKW, Ferdinand menerangkan jika perlu adanya tes DNA untuk mengetahui track record dari Capres dan Cawapres yang akan datang.
Tak hanya track record saja, Ferdinand juga menerangkan jika tes DNA berguna mengungkap potensi penyakit seseorang di masa datang. "Test DNA itu berguna juga untuk mengetahui potensi penyakit yang mungkin akan diderita seseorang pada masa akan datang," usulnya, kemarin.
Dia pun meminta kepada tim pendukung salah satu calon agar tidak baper dengan usulan yang diucapkan dalam akun twitternya. "Para Pendukung Pak Jokowi tidak perlu gelisah dengan usulan saya."
Mengetahui twittnya menjadi pro kontra, Ferdinand mengucapkan uneg-unegnya. Kata dia, hanya terjadi di Indonesia di mana usul test DNA ditanggapi dengan caci maki dan sumpah serapah oleh kelompok pendukung status quo. "Mengapa mereka segitu marahnya dengan usul test DNA? Bukankah itu ilmu kedokteran? Salahnya apa? Saya jadi bingung. Dosakah itu?" tanya dia.
Uneg-uneg yang dia curahkan nyatanya semakin kencang diprotes warganet. Tak mau berpolemik lebih lama, ia pun mengucapkan permintaan maafnya. "Kepada pendukung Pak Jokowi, maafkan saya jika twit saya membuat kalian kesal, benci, marah atau bahkan jadi tidak nyenyak tidur. Sekali lagi maafkan saya, tidak bermaksud menbuat kalian marah. Niat saya cuma #2019GantiPresiden. Sungguh itu niat suci untuk Indonesia yang baik," ucapnya.
Permintaan maaf Ferdinand rupanya tak digubris warganet. Netizen tetap melancarkan kritikan dan bullyannya. Seperti akun @Nyahowae1 yang menganggap usulan Ferdinand tak bermutu. "Yth, @LawanPoLitikJKW usulan-usulan anda tidak bermutu. Saya perhatikan ucapan anda hanya kebencian, padahal, kita umat Islam dilarang membenci siapa pun. Seperti anda usul test DNA juga usulan yang sangat konyol. Coba anda usulkan bagi capres/ cawapres muslim diusulkan test baca Al Qur’an," kritiknya.
Kritikan juga diungkapkan akun @dzulfiQarSyukur. Bahkan, dia menyarankan kepada Ferdinand agar tes kejiwaan. "Saya sarankan @LawanPoLitikJKW untuk tes kejiwaan juga..! Sangat disayangkan Partai Demokrat punya kader yang seperti ini," sarannya telak.
Akun @siandarasi menganggap usulan tes DNA memperlihatkan jika Ferdinand hanya nyinyir kepada Capres tertentu. "Makin ngawur, bagi saya nggak peduli mau dari planet mana pun, selama bisa membuat Indonesia berjaya itulah yang harus didukung, bukan yang hanya sekadar bisa nyinyir," tulisnya.