RISET VOX POPULI RESEARCH CENTER

PDIP dan Gerindra Gaspol, Golkar dan Demokrat Melorot

Politik | Sabtu, 13 April 2019 - 00:11 WIB

PDIP dan Gerindra Gaspol, Golkar dan Demokrat Melorot
Grafis elektabilitas partai peserta pemilu berdasarkan survei Vox Populi Reseach Center. (JPNN.com)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Dua partai pengusung sentral calon presiden, PDI Perjuangan dan Partai Gerindra diprediksi memperoleh elektabilitas yang naik tajam dibanding perolehan pemilu sebelumnya. Menurut hasil survei Vox Populi Reseacrh Center, kedua partai itu akan gaspol berada di dua puncak teratas perolehan suara pemilu 2019.

Kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan diyakini mempengaruhi tingginya elektabilitas pasangan calon presiden kubu petahana. Survei itu menunjukkan kepuasan publik meningkat dari 71,3 persen pada bulan Maret menjadi 73,5 persen. Seiring dengan itu elektabilitas Jokowi-Ma’ruf naik dari 54,1 persen menjadi 56,3 persen.

Sementara itu, demi menanggapi jurus kartu sakti Jokowi, paslon penantang Prabowo-Sandi berjanji akan menurunkan harga pangan dan tarif listrik dalam 100 hari pemerintahan. Elektabilitas mereka pun ikut terkerek dari 33,6 persen menjadi 34,9 persen. Undecided voter tersisa tinggal 8,8 persen.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

’’Kenaikan elektabilitas kedua paslon berkorelasi pula dengan unggulnya PDIP dan Gerindra,’’ jelas Direktur Riset Vox Populi Research Center Dika Moehamad dalam siaran pers di Jakarta, pada Jumat (12/4/2019).

PDIP naik elektabilitasnya dari 26,8 persen menjadi 27,4 persen. Demikian pula dengan Gerindra, naik tipis dari 15,1 persen menjadi 15,4 persen. Turunnya elektabilitas Demokrat membuat posisinya terancam oleh partai-partai papan tengah. Nasdem yang naik elektabilitasnya dari 4,3 persen menjadi 4,7 persen membayangi Demokrat. Lalu ada PKS yang mengalami kenaikan cukup tinggi, dari 3,4 persen menjadi 4,3 persen. Terakhir PSI yang naik sedikit dari 3,7 persen menjadi 4,1 persen.

Menurut Dika, penurunan elektabilitas Golkar dan Demokrat tidak lepas dari terbelahnya aspirasi terhadap dukungan pilpres. Golkar adalah pengusung paslon Jokowi-Ma’ruf, tetapi sebagian elite dan pengurus daerah mendukung Prabowo-Sandi. Demokrat yang mengusung Prabowo-Sandi membebaskan sebagian kadernya mendukung Jokowi-Ma’ruf.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook