PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas didesak untuk meminta maaf kepada masyarakat Riau. Hal itu setelah Yaqut mengeluarkan pernyataan yang menyebut, ada kelompok radikal mendukung salah satu kontestan pemilu 2019 di Riau.
Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau Zulhusni Domo mengaku, bahwa apa yang disampaikan oleh Yaqut adalah tidak benar. Hal tersebut dinilai mengada-ada. “Fitnah itu,” kata Zulhusni Domo, Sabtu (12/1).
Zulhusni yang juga Ketua Forum Ummat Islam (FUI) Riau ini menyebut, bahwa ormas-ormas Islam di Riau membantah pernyataan Yaqut tersebut. “Kami menyatakan ini adalah fitnah besar terhadap umat Islam khususnya, dan masyarakat Riau umumnya,” tegas Zulhusni.
Oleh karena itu, dia mendesak agar Yaqut meminta maaf kepada masyarakat Riau. Pihaknya memberi waktu selama 3x24 jam. Jika tidak, maka pihaknya tidak akan segan untuk melakukan langkah hukum. “Kami meminta ketua umum GP Ansor untuk meminta maaf kepada masyarakat Riau 3x24 jam. Bila tidak, kami akan melakukan langkah-langkah lain,” ujarnya.
Kata Zulhusni, apa yang disampaikan oleh Yaqut itu, tidak berdasar. Bahkan dia yang adalah orang Riau, tak menemui hal tersebut. “Tahu pula dia daripada kita lagi,” sebutnya.
Sementara Ketua Gerakan Masyarakat Menuntut Keadilan (GMMK) Riau Ustaz Yana Mulyana, malah tak menghiraukan apa yang disampaikan oleh Yaqut. Karena, kata dia, pernyataan Yaqut tersebut adalah pernyataan yang mustahil.
“Itu memang pernyataan mustahil sebenarnya. Kalau saya menilai, Yaqut itu menganggap dia yang paling NKRI. Dialah yang paling Pancasila, dia merasa yang paling menghargai keberagaman,” katanya.
Tapi jika ada yang bertentangan dengan pemahaman Yaqut, kata Yana, dinilai sebagai radikal. Bahkan, perbedaan pendapat dan pemahaman tersebut sebagai bentuk kecintaan terhadap NKRI.
Yana menilai, bahwa yang disampaikan Yaqut adalah pernyataan kebodohan. “Kalau saya menyebutnya bukan fitnah. Tapi karena kebodohannya saja. Kebodohan dalam memandang persoalan, sehingga berkesimpulan seperti itu,” sebutnya. “Sebagai orang Riau, kami menolak apa yang dinyatakan oleh Yaqut,” sambungnya.