Hanura Singgung Isu Rp500 Miliar

Politik | Minggu, 12 Agustus 2018 - 15:41 WIB

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief menyebut tiga partai, Gerindra, PKS dan PAN sudah diberi uang Rp 500 miliar dari Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Ini dilakukan agar Sandi  bisa menjadi cawapres Prabowo Subianto. Ketua DPP Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Benny Rhamdani mengatakan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) perlu melakukan penyelidikan terkait informasi yang disampaikan oleh Andi Arief terkait Sandiaga Uno yang diduga membayar Rp500 miliar ke PKS, PAN dan Gerindra.

Perlunya KPK melakukan penyelidikan atas informasi tersebut, karena Sandiaga Uno adalah sebagai penyelenggara negara yang disebut-sebut telah mengeluarkan dana sebesar Rp1 triliun.  “Apakah dana Rp1 triliun dimaksud diambil dari dana milik pribadi yang sudah dilaporkan dalam LHKPN ke KPK saat dilantik sebagai wagub atau dana Rp1 triliun itu diperoleh dari sumber lain,” ujar Benny dalam keterangannya yang diterima JPG, Sabtu (11/8).

Kata Benny, jika dana Rp1 triliun itu bersumber dari pihak ketiga, maka Sandiaga Uno patut diduga sudah menerima gratifikasi. Karena terkait dengan jabatan wakil gubernur yang mau jadi cawapres.
Baca Juga :Ridwan Kamil Optimistis Elektabilitas Prabowo-Gibran Naik usai Debat Capres Ketiga  

Tindakan Sandiaga Uno, sekiranya benar maka KPK perlu mengusut berdasarkan dugaan tipikor melanggar pasal 12 UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi, dengan ancaman pidana maksimum 20 tahun.

Selain KPK menyelidiki dari aspek tindak pidana korupsi, maka Bawaslu juga harus menyelidiki praktek politik uang yang diduga dilakukan oleh Sandiaga Uno. Pasanya ini terkait dana politik dalam proses pencalonan Pilpres 2019 yang dilarang oleh UU. “Dengan demikian maka paket Prabowo dan Sandiaga Uno, ibarat bayi lahir prematur dan mati, karena dibunuh oleh poitik uang dan dugaan tindak pidana korupsi,” ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief mengatakan pihaknya kaget karena Prabowo melakukan hal yang di luar dugaan. Kata dia, Wakil Gubernur DKI Jakarta dan juga Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno ‘ngotot’ menjadi cawapres Prabowo Subianto dengan membayarkan mahar.

Andi menambahkan, Sandiaga merayu Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan juga Partai Amanat Nasional (PAN) dengan imbalan uang sebesar Rp500 milar. Sehingga bisa memuluskan langkahnya menjadi cawapres Prabowo Subianto. Menurut Andi, Prabowo dengan ketua umumnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan pertemuan pada Selasa (7/8) malam dengan adanya kesepakatan-kesepakatan. Namun semuanya berubah hanya dalam hitungan jam.(gwn/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook