JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) harus menahan kecewa, karena tidak dipilih sebagai calon wakil presiden (Cawapres) Prabowo Subianto. Namun, partainya tetap mendukung pasangan Prabowo-Sandiaga Uno.
Dukungan Partai Demokrat kepada Prabowo diberikan setelah melalui lobi-lobi politik yang sangat pelik. Bahkan, hubungan kedua partai itu mencapai titik nadir pada Rabu (8/8) malam ketika Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief melancarkan serangan ke kubu Prabowo dan menyebut mantan Danjen Kopassus itu sebagai jenderal kardus. Dia juga menuding Sandiaga memberikan uang mahar masing-masing Rp500 miliar kepada PKS dan PAN.
Kamis (9/8) pagi Prabowo pun datang ke rumah SBY di Jalan Mega Kuningan Timur VII. Namun, keduanya gagal mencapai kesepakatan. Kamis malam, Prabowo kembali datang ke rumah Presiden RI ke-6 itu. Lagi-lagi keduanya tidak menemukan titik temu. Partai Demokrat menolak Sandi sebagai cawapres, dan tetap menyodorkan AHY. Partai Gerindra, PKS, dan PAN akhirnya tetap mendeklarasikan Prabowo-Sandi sebagai capres- cawapres. Partai Demokrat tidak datang dalam deklarasi yang dilakukan di rumah Prabowo Jalan Kertanegara.
Namun, Partai Demokrat baru mengambil keputusan mendukung Prabowo-Sandi, Jumat (10/8) sekitar pukul 11.00 WIB. Penyampaian dukungan pun bukan dilakukan SBY, tapi disampaikan oleh Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat EE Mangindaan, kemudian dilanjutkan AHY. “Setelah berkomunikasi dan melewati hari-hari serta malam panjang, Majelis Tinggi Partai Demokrat memutuskan untuk mengusung Prabowo-Sandi sebagai capres-cawapres,” terang AHY saat konferensi pers di rumahnya Jalan Mega Kuningan kemarin.
Sebagai kader inti Partai Demokrat, dia memberikan dukungan penuh kepada pasangan tersebut demi kesukseskan Pilpres 2019. Dalam kesempatan itu, AHY juga meminta maaf kepada para pihak, baik kader Partai Demokrat maupun masyarakat yang menginginkan dirinya menjadi cawapres. Menurut dia, karena berbagai faktor, dirinya belum mempunyai peluang untuk menjadi cawapres. Tentu, kata dia, ada rasa sedih dan marah yang dialami para pendukungnya. “Lalu banyak yang tanya AHY mau ngapain?” ucap dia.
Putra sulung SBY itu mengatakan, dia dan istrinya akan menunaikan ibadah haji lima hari ke depan. Dia akan berupaya mengaktualisasikan diri dan berjuang untuk bangsa dan negara. Sebagai Ketua Kogasma Partai Demokrat, dia akan bekerja keras untuk membangkitkan suara Partai Demokrat dalam pileg mendatang. Ia yakin, target yang diinginkan partainya akan tercapai. Dia juga akan terus menyapa masyarakat dan mendengarkan suara rakyat.
Suami Annisa Pohan itu mengatakan, jika pada pilpres lima tahun mendatang terbuka kesempatan bagi dirinya untuk maju berkontestasi, maka dia pun akan menyiapkan diri sebaik-baiknya. Yang paling penting sekarang adalah terus berjuang, dan berbuat yang terbaik sesuai kemampuan.
Pada rangkaian pendaftaran capres itu, AHY seolah mendapatkan tempat spesial. Dia beberapa kali diajak foto bersama Prabowo dan Sandi. AHY juga duduk di meja pendaftaran di sebelah kanan Prabowo. Di sebelah kiri Prabowo ada Sandi. Saat konferensi pers Sandi pun menyebut nama AHY yang sedang berulang tahun. (lum/jun/bay/jpg)