JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Hak untuk maju sebagai calon presiden di Pilpres 2019 dimiliki oleh Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais maupun masyarakat lainnya.
Hal itu dikatakan Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon. Dia menyebut, mau maju jadi presiden itu sepenuhnya hak setiap warga negara.
"Tidak bisa kita batasi," ujarnya, Senin (11/6/2018).
Meski begitu, melihat situasi Indonesia, yang dibutuhkan sekarang ini adalah lahirnya pemimpin fresh yang bisa merangkul semua pihak. Bukan malah membuat Indonesia semakin terkotak-kotak, dan masuk ke dalam jurang perbedaan dan polarisasi yang semakin dalam.
"Menurut saya, majunya Pak Amien ini jangan juga disama-samakan dengan Pak Mahathir di Malaysia, ya. Karena kalau mau objektif, paling yang sama usia tuanyan saja. Yang lain semuanya sangat berbeda," tuturnya.
Mahathir, terangnya, memang pernah dulu menjadi eksekutif memimpin negaranya selama 22 tahun. Karena itu, jelas mengukur apa yang pernah Mahathir lakukan untuk negara.
"Pak Amien kan tidak pernah punya jejak itu,"paparnya.
Lebih jauh dikatakannya, karena di kemudian hari atau pascapensiun Mahathir melihat negaranya terpuruk, pria 92 tahun itu maju lagi alias "turun gunung" lagi untuk memperbaikinya. Dia pun berhasil kembali mendapat mandat dari rakyat.
"Jadi, bedalah Pak Amien ini dengan Mahathir," tuntasnya. (boy)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama
