PDIP BAKAL USUNG KADER SENDIRI JADI CAPRES

Megawati Tegaskan Jokowi Cukup Dua Periode

Politik | Rabu, 11 Januari 2023 - 10:54 WIB

Megawati Tegaskan Jokowi Cukup Dua Periode
Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. (ISTIMEWA)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo cukup dua periode. Partai banteng pun bakal mengusung kader sendiri pada pilpres mendatang. Pernyataan itu disampaikan Megawati saat pidato politik pada perayaan HUT ke-50 PDIP di Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta, Selasa (10/1).

Megawati menegaskan bahwa PDIP tidak akan mendukung perpanjangan masa jabatan presiden. Masa jabatan presiden hanya cukup dua periode seperti yang diatur dalam UUD 1945. ''Kalau sudah dua kali, ya maaf, dua kali. Bukan Pak Jokowi tidak pintar. Ngapaian saya jadikan presiden kalau tidak pintar,'' bebernya langsung disambut gemuruh tepuk tangan dari ribuan kader PDIP.


Megawati lantas menyingung bahwa keberhasilan Jokowi menjadi presiden  tidak lepas dari peran PDIP. Sejak awal, PDIP mengawal Jokowi, mulai dari Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, sampai Presiden. ''Pak Jokowi, kalau nggak ada PDI Perjuangan, duh kasihan,'' ucapnya.

Tanpa dukungan PDIP dalam pemilu, maka Jokowi tidak akan menjadi presiden. Jadi, secara legal formal, Jokowi berhasil menjadi presiden melalui pemilu. Megawati menegaskan, partainya selalu mengikuti semua prosedur dan aturan pemilu.

Istri alm Taufiq Kiemas itu mengajak semua pihak untuk mentaati aturan pemilu yang telah ditetapkan. Pemilu langsung sudah dilakukan sejak 1955, kemudian dilanjutkan pada Orde Baru, dan tetap digelar pada masa reformasi. ''Ini pemilu kelima sejak reformasi, kenapa hebohnya nggak jelas,'' ucapnya.

Dia pun mencontohkan politik di Amerika yang sampai sekarang hanya ada dua partai politik. Sebenarnya, kata dia, ada keinginan untuk mendirikan partai lain, tapi hal itu tidak bisa dilakukan, karena tidak sesuai dengan konstitusi. Jadi, PDIP siap mentaati konstitusi yang ada dan tetap mendukung aturan dua periode masa jabatan presiden.

Terkait siapa sosok yang akan diusung PDIP pada Pilpres 2024 mendatang, Megawati masih belum bersedia mengumumkannya pada perayaan HUT kemarin. Dia sadar bahwa banyak pihak yang menunggu pengumuman capres dari partai banteng.

Tapi, dia tidak akan tergiur untuk membuka nama capres yang akan diusung nanti.''Ya, nanti dahulu, memangnya situ tepuk tangan, terus saya tergiur umumkan. Nggak,'' tegasnya. Megawati menyatakan bahwa Kongres PDIP di Bali memberikan hak prerogatif kepada dirinya untuk menentukan capres.

Menurutnya, dia akan menunggu waktu yang tepat untuk menentukan calon pemimpin Indonesia masa depan. ''Saya ketum terpilih di kongres sebagai institusi tertinggi partai. Maka oleh kongres, ketum terpilih mempunyai hak prerogatif menentukan siapa yang akan dicalonkan,'' katanya.

Yang jelas, PDIP mempunyai banyak kader yang siap menjadi pemimpin nasional. Jadi, dalam menghadapi pemilu mendatang, Megawati memberikan sinyal untuk mengusung kader partai sendiri. Internal partai harus menyiapkan kadernya untuk maju sebagai calon pemimpin masa depan.

Namun, Megawati belum membuka siapa sosok kader sendiri yang akan diusung. ''Emangnya nggak punya kader sendiri,?'' tuturnya. Dia menegaskan bahwa menjadi kader PDIP tidaklah mudah. Banyak tahapan dan proses yang harus dilalui.

Walaupun tidak menyebutkan kader yang akan diusung, tapi sepanjang pidatonya, Megawati banyak berbicara tentang peran perempuan dan kesetaraan gender. Dia menegaskan, perempuan mempunyai hak yang sama dengan laki-laki. Dia tidak setuju jika kaum laki-laki dikatakan lebih hebat dari perempuan. Dalam sejarah Indonesia, banyak tokoh dan pahlawan perempuan yang perannya sangat besar.

Menurut dia, perempuan bisa menjadi pemimpin, salah satunya menjadi menteri. Dia mencontohkan Retno Marsudi yang berhasil menjadi menteri luar negeri. ''Mbak Retno iku, yo isok kok (Mbak Retno itu bisa kok),'' tuturnya.

Mendapat pujian, Retno pun tersipu-sipu. Megawati juga mencontohkan dirinya yang pernah menjadi anggota DPR RI, menjadi wakil presiden, menjadi presiden, dan ketua umum partai sampai sekarang.

Mendapat sindiran telak dari Megawati, Jokowi berusaha tenang saat menyampaikan sambutannya. Dia pun menyampaikan keinginannya terhadap presiden masa depan yang akan menggantikannya. ''Tidak gampang ciut nyali, tidak gentar demi kepentingan bangsa dan negara,'' katanya.

Maksud Jokowi, dia ingin presiden setelahnya berani melanjutkan program-program yang kontroversial namun memiliki manfaat untuk Indonesia. Dia mencontohkan program hilirisasi bahan mentah seperti nikel. ''Jangan sampai kita sudah lebih dari 400 tahun sejak kompeni VOC kita masih mengirim bahan-bahan mentah keluar (ekspor). Sehingga kita tidak mendapat nilai tambah apa-apa,'' ucapnya.

Dia merinci apa yang sudah dilakukan pemerintah. PT Freeport yang sudah 50 tahun dimiliki asing, dalam tiga tahun terakhir sahamnya sudah 51,2 persen dimiliki Indonesia. Sebelum mayoritas dimiliki dalam negeri, Indonesia hanya mendapatkan pajak, royalty, dan deviden yang minim. ''Saya datang ke di Freeport, 98 persen pekerjanya adalah warga negara Indonesia,'' ungkap Jokowi.

Jokowi juga menceritakan perebutan kembali Blok Rokan. Sudah 97 tahun Blok Rokan dikelola Chevron. ''Sekarang ini sudah 100 persen diambil kita sendiri dan dikelola oleh pertamina,'' ujarnya. Nasib yang sama juga dilakukan di Blok Mahakam.

Selain itu, Jokowi juga memiliki program menyetop ekspor nikel. Dengan adanya kebijakan ini, nilai nikel meroket.  ''Tiga tahun yang lalu dulu waktu masih mentah kita ekspor nilainya hanya Rp17 triliun. Setelah kita stop tiga tahun ini, setahun bisa menghasilkan kurang lebih Rp360 triliun,'' ujarnya.

Namun, saat ini masalahnya adalah Indonesia digugat oleh Uni Eropa karena kebijakan ini. Jokowi mengaku tak gentar. Dia justru meminta Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk tetap menghadapi gugatan itu.  ''Kita tidak boleh mundur, kita tidak boleh takut karena kekayaan alam ada di indonesia,'' ujarnya.

Jokowi juga menyingung pencalonan presiden pada pemilu mendatang. Menurutnya, dirinya sangat senang karena Megawati menyampaikan bahwa capres yang akan diusung adalah kader PDIP sendiri. Dalam memutuskan nama capres, kata Jokowi, Megawati sangat berhati-hati, tenang, dan tidak buru-buru.

Walapun didesak dari berbagai arah, Megawati tidak goyah, meskipun namanya sudah berada di kantongnya. Tentu, dia dan kader PDIP akan sabar menunggu pengumuman capres yang akan disampaikan Megawati. ''Tentu pada saatnya nanti, dengan perhitungan dan kalkulasi yang telah dibuat Ibu Megawati,'' jelasnya.

Pengamat Politik Ujang Komarudin mengapresiasi pidato Megawati yang berani mengkritik Jokowi di depannya langsung. Menurut dia, sindiran dan kritikan terkait desakan penundaan pemilu, jelas ditujukan kepada Jokowi. Begitu juga kritikan soal manuver politik terkait pencapresan. Hal itu jelas diarahkan kepada Jokowi yang selama ini menginginkan Ganjar sebagai capres.

Padahal, tuturnya, Megawati belum menentukan siapa yang akan diusung menjadi capres. Dosen Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) itu menyatakan, jika PDIP akan mengusung kader sendiri sebagai capres, maka hanya ada dua pilihan, Ganjar atau Puan Maharani yang merupakan putri Megawati.

Jika PDIP ingin menjaga dan meneruskan trah Soekarno, maka Megawati akan memilih Puan sebagai capres. Tapi, kalau Megawati mempertimbangkan koalisi partai, kemungkinan Ganjar yang akan dipilih. ''Sekarang hanya Tuhan dan Megawati yang tahu,'' ujarnya lantas terkekeh.

Sementara itu, Ganjar yang juga hadir dalam perayaan HUT PDIP kemarin mendapat sambutan meriah dari sejumlah kader banteng. Mereka meneriaki Ganjar sebagai presiden. Banyak dari mereka yang ingin foto bersama. Ganjar berusaha menghindar dari wartawan, tapi para pewarta masih terus mengejarnya.

Terkait pencapresan PDIP yang akan berasal dari kader sendiri, Ganjar mengatakan, apa yang disampaikan Megawati sudah sangat jelas. Jadi, para kader seperti dirinya hanya bisa menunggu keputusan yang akan diambil ketua umum. ''Sabar, kita tunggu,'' tuturnya.

PDIP, lanjut dia, sedang menyiapkan konsolidasi menyambut pemilu. Saat ini, seluruh kekuatan partai diminta turun ke masyarakat. Masing-masing kader bekerja sesuai bidang dan tugasnya. ''Saya kira perintah itu yang paling jelas,'' ujarnya.(lum/lyn/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook