AHY-Ibas Saling Sodor Bursa Calon Sekjen Partai Demokrat

Politik | Sabtu, 11 Januari 2020 - 20:09 WIB

AHY-Ibas Saling Sodor Bursa Calon Sekjen Partai Demokrat
Agus Harimurti Yudhoyono didampingi Eddi Baskoro memberikann keterangan pers usai menjenguk Menko Polhukam Wiranto di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Senin (14/10). (Miftahulhayat/Jawa Pos)

JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hampir pasti menduduki kursi ketua umum Partai Demokrat di kongres 2020 nanti. Persaingan sengit justru terjadi dalam perebutan posisi sekretaris jenderal (Sekjen). Sejumlah nama bermunculan. Ada yang disiapkan AHY, ada pula yang diusulkan Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas.

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Max Sopacua tak menampik realitas tersebut. Jabatan Sekjen dinilai penting karena berperan vital dalam mengatur organisasi partai. ”Sekjen harus orang yang tepat. Sebab, dia adalah otak pengatur organisasi,” katanya kemarin (10/1).

Baca Juga :Prabowo dan SBY Kian Mesra

Dia juga membenarkan kabar soal elite partai yang mulai memperlihatkan gelagat berebut kursi. Masing-masing juga berupaya mendapat sokongan dari AHY maupun Ibas. Persaingan pengaruh dua putra mahkota itu terjadi dalam mendudukkan kader sebagai Sekjen. ’’Saya kira itu fenomena biasa. Terjadi di semua partai, apalagi pada momen kongres,” jelas Max.

Sumber Jawa Pos di lingkungan DPP Demokrat menyebutkan, perebutan kursi Sekjen mulai terjadi. Beberapa nama kandidat yang disebut adalah Herman Khairon, Dede Yusuf, Andi Arief, dan Rachland Nashidik. Mereka punya basis sokongan dari AHY maupun Ibas.

Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno memprediksi perebutan posisi Sekjen Partai Demokrat akan sangat dinamis. Namun, dalam tradisi Demokrat, jabatan itu selalu ditunjuk oleh ketua umum terpilih. ’’Jika muncul usulan dari AHY maupun Ibas, saya kira itu bukan rivalitas, tetapi sebatas opsi,’’ terangnya.

Menurut Adi, kriteria Sekjen Demokrat mesti terukur. Harus mampu mengimbangi AHY sebagai figur politikus muda. Misalnya, karena AHY masih muda, Sekjen harus lebih senior untuk menjembatani keseimbangan antargenerasi. Contoh lainnya, background militer AHY mesti diimbangi Sekjen yang berlatar belakang aktivis tulen. ”Kombinasi itu harus ada. Saya kira sosoknya banyak di Demokrat,” tuturnya.

Dia menambahkan, sosok pemimpin Partai Demokrat ke depan belum bisa terlepas dari campur tangan SBY. Termasuk dalam pemilihan Sekjen. ”Sekalipun AHY terpilih aklamasi dalam kongres nanti, sosok Sekjen tetap harus mendapat restu SBY,” ujarnya.

Editor : Deslina

Sumber: jawapos.com









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook