JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Kehadiran poros ketiga menjadi sesuatu yang diharapkan oleh sejumlah partai politik (parpol) saat ini. Termasuk oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Itu karena ternyata mereka sudah menghitung kalkulasi bahwa sulit menang melawan Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019 . Menurut Presiden PKS, Sohibul Iman, dirinya sudah melakukan pertemuan dengan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan.
Adapun dibahas di pertemuan itu bahwa memang perlu ada formula jitu melawan Jokowi, yakni dengan adanya tiga poros supaya ada partai politik bisa terakomodasi keinginannya.
Baca Juga :Semakin Sering Disandingkan dengan Capres Lain, Tamsil: Makin Terlihat Kualitas Anies
"Waktu itu kalau kami melawan Pak Jokowi dengan satu formula itu kan tampil cuma dua orang, tentu ada pihak-pihak yang kemudian aspirasinya tidak tertampung," katanya saat dikonfirmasi, Senin (9/7/2018) kemarin.
Adanya dua poros penantang Jokowi itu, menurutnya, bisa saja terwujud. Misalnya, nanti ada poros koalisi antara Gerindra dan PKS, dan poros lainnya adalah Demokrat, PAN, dan PKB.
"Sehingga nanti ada dua putaran," jelasnya.
Diketahui, skenario itu pun mirip dengan Pilkada DKI Jakarta, yang ada tiga pasangan calon sehingga strategi tersebut bisa dipakai di Pilpres.
"Saya kira formula, ya, bisa membuat happy semuanya," sebutnya.
Ketika ada putaran kedua nantinya, partai-partai lainnya bisa bergabung sehinagga dia bisa bersaing menantang Jokowi secara head to head di Pilpres 2019.
"Nah di putaran kedua baru kami saling dukung, jadi putaran pertama itu menghilangkan kepenasaranan. Siapa yang paling hebatlah nanti," tutupnya. (gwn)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama