JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Untuk menghadapi pemilihan presiden (pilpres) 2019, Partai Demokrat terus menjalin komunikasi dengan partai politik lain.
Demokrat pun tetap menjagokan Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon presiden atau calon wakil presiden (cawapres) dengan siapapun mitra koalisi mereka nantinya.
Baca Juga :
Ganjar Fokus Serap Aspirasi, Survei Bukan Acuan
“Menjadi keputusan dari Partai Demokrat bahwa apa pun koalisinya harus AHY sebagai capres atau cawapres. Jangan bilang harga mati, tapi itu ketetapan Partai Demokrat,” ucap Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/7/2018).
Dia menyebut, hampir dipastikan bahwa semua kader Partai Demokrat di seluruh Indonesia menginginkan AHY sebagai capres atau cawapres periode 2019-2024.
“Di hidup ini tidak mengatakan harga mati, hidup itu kan penuh dinamis. Mari kami duduk (bersama), yang jelas keputusan Partai Demokrat kalau (AHY) tidak capres, ya, cawapres,” tuntas Anggota Komisi I DPR ini .
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebelumnya menyatakan ketertarikannya dengan AHY. Bahkan, kedua partai dikabarkan tengah menggodok duet Prabowo-AHY.
Jika koalisi menolak, Syarif menyebut bahwa Partai Demokrat sudah terbiasa berkoalisi dengan Partai Amanat Nasional (PAN) maupun Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Bahkan, Partai Demokrat pernah bersama-sama partai itu selama 10 tahun di pemerintahan.
Oleh sebab itu, tidak ada masalah antara Partai Demokrat dengan pimpinan-pimpinan partai tersebut. Komunikasi yang terjalin sangat bagus.
“Mudah- mudahan pasangan ini bisa diterima baik oleh teman-teman dari koalisi yang lain,” terangnya.
Soal nama Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, kata Syarief, boleh-boleh saja hal itu diwacanakan selama belum ada keputusan resmi.
“Saya pikir itu hal yang biasa, ya lihat saja nanti yang terbaik yang mana. Pasti yang terbaik yang dipilih oleh koalisi,” tutupnya. (boy)
Sumber: JPNN
Editor: Boy Riza Utama