JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan safari silaturahmi dengan berbagai tokoh, pada momentum Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah. Menteri Pertahanan (Menhan) itu, pertama kali melakukan kunjungan silaturahmi ke Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang pada hari pertama Lebaran berada di Jogjakarta.
Konsultan politik Hersubeno Arief, menyoroti kunjungan silaturahmi yang dilakukan Prabowo tersebut. Menurut Hersubeno, kegiatan yang dilakukan Prabowo mengedepankan fatsun politik. "Dalam bahasa Jawa, ini dia ngerti unggah-ungguh tata krama politik Indonesia yang dominan dengan kultur Jawa," kata Hersubeno dalam keterangannya, Ahad (8/5).
Dia mengungkapkan, kunjungan Prabowo yang lebih awal melakukan silaturahmi ke Presiden Joko Widodo yang pada hari pertama Idulfitri berada di Jogjakarta, merupakan hal positif. Setelahnya, Prabowo mengunjungi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang berada di Jakarta.
"Keputusannya untuk tetap menjadikan kunjungan ke Jokowi sebagai prioritas utama, walaupun jauh-jauh ke Jogja itu tetap dia tempatkan di dalam daftar utamanya, bukan misalnya ke Megawati dulu, karena Megawati sebenarnya dari sisi jarak jauh lebih mudah, lebih dekat dibandingkan dari Hambalang terus menuju ke Jogjakarta," urainya.
"Demi menjaga unggah-ungguh tata krama politik, Prabowo harus terbang dari Jakarta ke Jogajakarta, balik lagi ke Jakarta, baru setelah itu dia terbang jauh ke Jawa Timur," ucap Hersubeno.(jpg)