JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan, partainya sejak awal menolak wacana sistem pemilu proporsional tertutup. Menurut AHY, sistem proporsional tertutup akan merampas hak-hak rakyat dalam menentukan secara langsung para wakil rakyatnya.
“Jangan sampai ada hak rakyat dalam kehidupan demokrasi ini yang dirampas. Jika terjadi sistem pemilu tertutup, maka rakyat tidak bisa memilih secara langsung wakil-wakil rakyatnya,” kata AHY dalam konferensi pers pertemuan ketum dan elite parpol di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Ahad (8/1/2022).
AHY berharap, sistem proporsional terbuka bisa tetap dijalankan sesuai dengan undang-undang yang berlaku pada Pemilu 2024. Karena, parpol perlu menjaga semangat yang tinggi dari seluruh kadernya untuk bertarung di Pemilu 2024.
“Dengan sistem pemilu proporsional terbuka tentu kita berharap setiap kader partai politik juga punya ruang, punya peluang yang adil. Jangan sampai mereka yang berjibaku, berusaha, berjuang untuk mendapatkan suara kemudian rontok semangatnya karena berubahnya sistem,” tegas AHY.
AHY juga mengapresiasi pertemuan para ketum dan elite parpol di awal Tahun 2023. Menurutnya, pertemuan tersebut menjadi hal positif terutama di tahun-tahun politik seperti saat ini.
“Sekali lagi kami menolak sistem Pemilu Tertutup Proporsional, sehingga pertemuan hari ini menjadi penting. Kami mengapresiasi dan mendukung agar pembahasan tentang isu-isu kebangsaan seperti ini juga bisa kita lakukan dari waktu ke waktu,” tegas AHY.
Sebagaimana diketahui, sebanyak tujuh ketua umum dan elite parpol menggelar pertemuan tertutup, dalam rangka membahas penolakan sistem pemilu proporsional tertutup di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan.
Sejumlah ketum dan elite parpol yang hadir antara lain, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum PKS Ahmad Syaikhu, Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketum PAN Zulkifli Hasan.
Sementara Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh diwakili oleh Sekjen Johnny G Plate dan Waketum Ahmad Ali. Begitu juga dengan Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono diwakili dengan Waketum Amir Uskara.
Namun, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan perwakilannya tak tampak di lokasi. Sementara itu, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dipastikan tidak hadir karena partainya mendukung sistem proporsional tertutup.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman