PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Wakil Ketua Dewan Pers, M Agung Dharmajaya mengajak media di Riau untuk mengawal Pemilu damai, jujur dan adil. “Mari sama-sama semua media cetak, online maupun elekteonik menyamakan pemahaman dan persepsi apa yang dilakukan dan memposisikan, baik sebelum, selama dan pasca pelaksanaan pilpres, pilgub dan Pilkada,” ujarnya.
Hal itu diungkapkannya saat berbicara di workshop peliputan pemilu legislatif dan pemilu presiden oleh media di Provinsi Riau di Hotel Premiere Pekabnaru, Selasa (5/9). Acara yang ditaja Dewan Pers diikuti oleh perwakilan dari konstituen dan media yang ada di Riau. Hadir sebagai pembicara Ketua KPU Provinsi Riau, Ilham M Yasir, Ketua Bawaslu Riau, Alnofrizal, Ketua KPID Riau, Falzan Surahman.
Menurutnya media memiliki peranan penting dalam mengawal pemilu yang damai dan jurdil. Ia menjelaskan beberapa materi yang disampaikan seperti menyangkut integritas dan kehormatan. M Agung juga mengulasi soal realitas lapangan pada saat pemilu seperti politik uang, meningkatnya berita hoak, sara, termasuk ujaran kebencian muncul ke permukaan.
“Media harus menghindari berita-berita yang memecah belah dan meresahkan termasuk jangan pernah memberi jurang untuk ujaran kebencian dan sara,” ujarnya. Ia juga menyampaikan soal peran medIa di pemilu. “Menyajikan informasi untuk publik, mengawasi proses pemilu, meredakan situasi.
“Jadi media harus jadi pengawal agar pemilu tidak menimbulkan ekses negatif seperti perpecahan sesama anak bangsa,” ujarnya. Media juga berperan jadi media kampaye peserta pemilu melalui iklan kampaye dan media sosialisasi penyelenggaraan pemilu. Sementara Ilham M Yasir menjelaskan berbagai hal tentang undang-undang dasar 1945 pasal 22E yang benjelaskan tentang pemilu yakni: Pemilihan umun dilaksanakan secara langsung, umun, bebas, rahasia, jujur dan adil setiap lima tahun sekali.
Kemudian Ketua KPU Riau itu juga menjelaskan tentang sistem pemilihan umum, peraturan-peraturan KPU dan lain-lainnya. Sementara itu Ketua Bawaslu Riau, Alnofrizal menjelaskan tetang peran Bawaslu dalam pemilu. Menurutnya, peran Bawslu sangat penting dalam mengawal proses Pemilu. Sebagai pangawas pemilu bisa bekerja secara profesional sehingga masyarakat percaya. Dia juga menjelaskan bahwa perbedaan pemilihan pada pemilu perlu dihargai.
“Sebenarnya teman-teman sudah luar biasa pengetahuannya untuk peliputan Pemilunya. Pertemuan kali ini mungkin untuk berdiskusi saja. Saya berharap pelaksanaan Pemilu di Riau bisa menghargai perbedaan. Tetap memegang aturan yang mengatur tentang perbedaan itu,” ujar Alnofrizal pada sambutan pembuka.
Sementara Ketua KPID Riau, Falzan Surahman pada kesempatan tersebut, menjelaskan tentang topik pemberitaan dan iklan kampaye di media penyiaran. Ia juga menyebutkan beberapa tugas dari KPID Riau yakni salah satunya tentang pengawasan dari radio, televisi, TV kabel bahkan komunitas. Terutama yang berkaitan dengan kampaye pemilu. “Pengawasan kami di radio, televisi, TV Kabel dan media komunitas,” terangnya. Usai pemaparan materi oleh para narasumber kemudian, dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Dalam sesi ini berlangsung cukup baik. Beberapa peserta workshop bertanya berbagai hal mengenai peliputan pemilu.(fiz)