PDIP Tunggu PKB-Golkar Merapat

Politik | Minggu, 06 Agustus 2023 - 10:08 WIB

PDIP Tunggu PKB-Golkar Merapat
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, saat memberi keterangan kepada wartawan di Jakarta, belum lama ini. (JAWA POS/JPG)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - PDI Perjuangan (PDIP) menyambut baik opsi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berpindah haluan mendukung Ganjar Pranowo. Sebelumnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyebut bergabung dengan PDIP menjadi opsi kedua jika tidak mendapat kepastian dari Gerindra.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan, partainya siap menerima PKB dengan terbuka. ’’Ya kami welcome,’’ ujarnya di Sekolah Partai PDIP Lenteng Agung, Jakarta, kemarin (5/8).


Bagi PDIP, kerja sama politik merupakan keharusan dan menjadi bagian dari kultur bangsa. Apalagi, kata Hasto, PDIP dan PKB memiliki kedekatan. Baik dari aspek ideologi maupun kedekatan para pemimpinnya.

’’Juga secara kultural serta akar basis massa itu memang saling melengkapi,’’ imbuhnya.

Namun, untuk konkretnya, Hasto menyebut masih menunggu momen yang tepat. Yang jelas, komunikasi kedua partai cukup intens. Terakhir, delegasi PDIP yang dipimpin Puan Maharani beserta Said Abdullah dan Bambang Wuryanto sudah bertandang ke kediaman Cak Imin –sapaan Muhaimin Iskandar– pekan lalu. ’’Tim inilah yang menindaklanjuti,’’ tuturnya.

Bahkan, bukan hanya dengan PKB, komunikasi intens juga berlangsung dengan Partai Golkar seusai pertemuan Puan dengan Airlangga pekan lalu. Sama halnya dengan PKB, Golkar juga disebut Hasto punya kedekatan. Bukan hanya di parlemen saat ini, melainkan juga di pemerintahan hingga level daerah.

Meski belum membeberkan pasti, Hasto optimistis Ganjar yang saat ini didukung PDIP, PPP, Perindo, dan Hanura akan mendapat tambahan. ’’Ke depan ada lagi partai yang akan memberikan dukungan sebagai cermin kekuatan gotong royong nasional,’’ terangnya.

Koalisi PDIP terus melakukan persiapan pemenangan. Kemarin mereka mengadakan pelatihan juru kampanye yang diikuti ratusan kader. Pelatihnya adalah tim 7 yang dibentuk Presiden Jokowi.

’’Tim 7 yang akan menyampaikan suatu hubungan strategis antara kepemimpinan Jokowi dan Ganjar,’’ tuturnya.

Sementara itu, Ganjar kemarin memperlihatkan kemesraannya dengan Gibran Rakabuming Raka dalam kegiatan di Solo. Keduanya melakukan joging bersama, kemudian melepas peserta Tour de Borobudur dan sarapan.

Selama joging, lanjut Ganjar, Gibran bercerita tentang pengelolaan sejumlah destinasi wisata di Solo. Salah satunya, Pura Mangkunegaran. Di tempat itu, setiap libur pasti ada pertunjukan.

’’Makasih Mas Gibran yang sudah memberikan dukungan pada pengembangan sport tourism,’’ imbuhnya. Disinggung apakah membahas hal lain, termasuk politik, Ganjar hanya tersenyum. ’’Nggak, tadi larinya sambil ngos-ngosan,’’ tambahnya.

Gibran menyampaikan pernyataan serupa. Dia mengaku hanya mengobrol santai dengan Ganjar. Baik saat lari maupun sarapan, tema obrolan sangat santai.

’’Tadi ngobrol yang ringan-ringan saja. Ngobrol soal pengelolaan tempat wisata dan lainnya,’’ ucapnya.

Gibran mengatakan dekat dengan Ganjar dan siap mendampingi Ganjar melakukan kunjungan ke seluruh pelosok Indonesia. ’’Ya siap. Kalau ada arahan, saya langsung merapat,’’ ucapnya.

Sementara itu, bacalon presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan menghabiskan akhir pekan di Bandung. Di Kota Kembang itu, Anies melakukan sejumlah kegiatan. Mulai peresmian posko pemenangan bersama PKS hingga berdialog dengan para pemuda ditemani Agus Harimurti Yudhoyono.

Anies mengatakan, Jawa Barat menjadi salah satu simpul penting dalam proses elektoral mengingat jumlah pemilihnya terbesar. ’’Keberhasilan di Jawa Barat memiliki dampak yang sangat besar bagi kemenangan di tingkat nasional,’’ ujarnya.

Di hadapan ribuan simpatisan PKS Jawa Barat, Anies menyampaikan empat sektor prioritas perubahan. Pertama, harga kebutuhan pokok yang mahal berubah menjadi terjangkau. Kedua, biaya kesehatan mahal menjadi lebih terjangkau. ’’Negara hadir memastikan rakyatnya bisa sembuh dengan baik,” tegasnya.

Ketiga, Anies melihat bahwa problematika lapangan pekerjaan bagi penduduk usia produktif menjadi hal yang harus segera dicarikan solusi. Terlebih, Indonesia memiliki bonus demografi pada 2020 hingga 2030.

Saat ini, kata Anies, banyak anak muda lulus sekolah dan kuliah, tapi sulit cari kerja sehingga perlu disiapkan lapangan pekerjaan. Dan, untuk menyiapkannya, diperlukan pendidikan yang berkualitas dan tuntas yang menjadi sektor keempat yang akan diprioritaskan Anies.

’’Perubahan yang kita usung bukan tentang orang, melainkan perubahan kebijakan,” tuturnya.(jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook