RENGAT (RIAUPOS.CO) -- Pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Indragiri Hulu Rezyta Meilani dan Junaidi Rachmat mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum KPU Inhu, Sabtu (5/9/2020).
Rezita dan Junaidi maju di Pilkada Indragiri Hulu dengan bekal dukungan dari Partai Golkar (8 kursi), Partai Nasdem (3 kursi) dan Partai Hanura (2 kursi). Selain diantar ratusan pendukung dan para simpatisan, keduanya juga di antar oleh pimpinan partai pendukung yakni Ketua DPD Partai Golkar Inhu Yopi Arianto, Suroto dari Hanura dan Subadil Anwar dari Nasdem.
Puluhan meter sebelum sampai gerbang kantor KPU, rombongan konvoi yang datang dari kediaman di Rengat berhenti untuk diarak berjalan kaki diiringi kesenian tradisional. Pasangan yang maju dengan slogan Rajut itu naik ke tandu singa khas tarian Jawa. Sesampainya di depan gerbang, rombongan disambut silat tradisional khas menyambut tamu kehormatan.
Acara kemudian dilanjutkan dengan doa bersama, lalu keduanya turun dari tandu tarian singa. Tepat pukul 14.00 WIB sesuai jadwal yang ditentukan, di depan gerbang Rezita, Junaidi dan rombongan yang memiliki tanda boleh masuk terlebih dahulu dijelaskan tentang protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Selanjutnya rombongan diterima di ruangan oleh para komisioner KPU yang dipimpin Ketua KPU Inhu Yenni Mairida SE MM yang disakskan para komisioner Bawaslu Inhu.
Sama seperti bakal calon lainnya yang sudah mendaftar, keduanya duduk di tempat layaknya pelaminan pengantin yang disediakan KPU.
Usai melakukan pendaftaran, pasangan Rajut melaksanakan konferensi pers yang dipusatkan di kantor PWI perwakilan Inhu. Baik Rezita maupun Junaidi menyampaikan rasa syukurnya karena pendaftaran berjalan dengan lancar.
"Banyak dokumen yang dipersiapkan dan diverifikasi KPU tadi sehingga memakan waktu cukup lama. Tapi semua berjalan lancar. Sudah dinyatakan diterima dan akan menjalani tahapan selanjutnya. Kami mengucapkan terimakasih pada parpol pendukung tadi hadir lengkap semua karena harus hadir semua," kata Junaidi.
Junaidi mengatakan pada kesempatan ini mereka menyampaikan salam pada kordes terutama pada saat awalnya Rajut bergerak dari jalur independen.
"Dukungan independen itu menjadi dasar bagi kami agar bisa mencapai tujuan yakni memajukan dan mensejahterahkan masyarakat," kata Junaidi.
Mengenai status yang sebelumnya merupakan ASN, Junaidi mengatakan proses untuk mencalonkan diri sebagai calon wakil bupati harus disiapkan baik administratif dan komunikasi.
"Sehingga saya sudah mengajukan permohonan berhenti pada 3 Agustus dan berproses sampai ke Badan Kepegawaian Nasional. Hasilnya per 1 September status saya tidak lagi menjadi seorang PNS lewat SK pemberhentian saya sebagai PNS," katanya.
Ditanya tentang berubah jalur yang sebelumnya lewat independen, Junaidi menjelaskan memang langkah independen sudah berproses di bulan April dan menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan karena independen itu untuk melihat sejauh mana respons masyarakat terhadap Rajut dan dinyatakan memenuhi syarat minimal 24.000 suara.
"Setelah kita berkoordinasi dengan kordes dan korcam untuk memperkuat mesin dalam rangka menggalang massa kami menjalin komunikasi dengan parpol dan ternyata parpol menyambut baik. Karena itu dukungan partai dan independen sebagai satu kesatuan," katanya.
Sebagai sosok yang masih muda dan berlatar belakang sebagai perempuan Rezita menjelaskan kaum milenial dan perempuan menjadi konsen bagi pasangan Rajut ketika kelak dipercaya rakyat.
Laporan: Fopin A Sinaga (Rengat)
Editor: Rinaldi