Politikus Demokrat Sebut Belum Ada Arahan Khusus setelah SBY-Jokowi Bertemu

Politik | Rabu, 04 Oktober 2023 - 00:31 WIB

Politikus Demokrat Sebut Belum Ada Arahan Khusus setelah SBY-Jokowi Bertemu
Ilustrasi: Pertemuan Jokowi dan SBY. (DOK.JAWAPOS.COM)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Politikus Partai Demokrat Santoso mengungkapkan, belum ada arahan khusus usai pertemuan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Senin (2/10/2023). Pasalnya, pertemuan SBY dengan Jokowi itu diisukan berkaitan dengan wacana reshuffle Kabinet Indonesia Maju.

 “Tidak ada (arahan khusus). Belum, belum,” kata Santoso di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/10).


Anggota Komisi III DPR RI ini juga enggan berspekulasi mengenai adanya permintaan dari Presiden Jokowi kepada SBY untuk mengisi pos kementerian di kabinet. Mengingat, Partai Demokrat sejauh ini berada di luar pemerintahan.

“Saya belum mau berandai-andai,” ucap Santoso.

Namun, pihaknya menyambut baik pertemuan Presiden RI keenam SBY dengan Presiden Jokowi itu. Menurutnya, hal itu bisa menciptakan suasana kondusif menjelang Pemilu 2024.

“Nah ini lah yang mungkin saya kira merupakan bagian dari niatan Pak SBY dan Jokowi bertemu dalam rangka mencitpakan itu, supaya rakyat jangan terbelah,” tegasnya.

 

Sementara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menyambut positif pertemuan Presiden Jokowi dengan SBY di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (2/10) kemarin.

"Ya gapapa toh wong ketemu aja membangun silaturahmi bagus, berkomunikasi kan bagus ya. Jadi apalagi beliau (SBY) ini kan presiden sebelumnya bagus, kami apresiasi bahwa pak Jokowi dapat berkomunikasi dengan berbagai pihak, tujuannya apa? Tujuannya ya kita di tahun politik ini, kita bisa membangun stabilitas politik yang bagus," ucap Djarot di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Djarot mengaku tak tahu isu pembicaraan Jokowi dengan SBY tersebut. Termasuk soal adanya isu reshuffle atau perombakan Kabinet Indonesia Maju, pada akhir masa pemerintahan Presiden Jokowi.

"Waduh kalau itu (reshuffle) saya tidak tahu ya, kan banyak ya masalah-masalah," pungkas Djarot.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook