Surya Paloh Sambangi Markas Golkar, Jumpa Airlangga di Tengah Isu Reshuffle

Politik | Rabu, 01 Februari 2023 - 13:13 WIB

Surya Paloh Sambangi Markas Golkar, Jumpa Airlangga di Tengah Isu Reshuffle
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (1/2/2023). (DERY RIDWANYSAH/JAWAPOS.COM)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (1/2/2023).

Surya Paloh beserta jajaran DPP Partai NasDem tiba sekitar pukul 11.00 WIB. Ia ditemani oleh Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate, Bendum Ahmad Sahroni, Ketua Bappilu Prananda Paloh.


Sementara Airlangga yang menyambut kedatangan Surya Paloh, ditemani oleh Sekjen Golkar Lodewijk Paulus, Bendum Dito Ganinduto, Waketum Agus Gumiwang Kartasasmita, Waketum Melchias Mekeng dan Ketua DPP Meutya Hafid.

Surya Paloh tidak berbicara banyak setibanya di kantor partai berlambang pohon beringin. Menurutnya, akan membicarakan hal baik dengan Airlangga.

“Nanti kita akan bicara, saya pikir hal yang baik,” ucap Surya Paloh singkat.

Terpisah, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali menyampaikan, kunjungan Surya Paloh ke Partai Golkar untuk membuat suana politik yang mulai memanas akan terlihat damai. Hal ini sebagaimana pernah dilakukan jajaran DPP Partai NasDem saat berkunjung ke kantor Sekretariat Bersama (Sekber) Partai Gerindra-PKB beberapa waktu lalu.

“Saya melihat pertemuan itu, atau kunjungan pak Surya ke Golkar dan kunjungan saya ke Gerindra itu bagus untuk bangsa. Tapi paling tidak untuk kepentingan publik, itu akan sangat bagus. Jadi membuat suasana adem,” ucap Ali.

Menurut Ali, meski NasDem telah membangun Koalisi Perubahan dengan Partai Demokrat dan PKS, tetapi komunikasi dengan partai politik lain tetap dibangun. Terlebih, Partai Golkar sendiri telah menggagas Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PAN dan PPP.

“Perbedaan pikiran pandangan itu kemudian tidak membuat semacam komunikasi yang terbelah. Tetapi tetap membangun komunikasi dalam perbedaan. Bukan saling mengajak orang untuk bergabung (masing-masing koalisi), tapi paling tidak menjelaskan posisi masing-masing, sehingga kemudian kita bisa memahami perbedaan masing-masing,” pungkas Ali.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Eka G Putra









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook