Rusidi juga mengatakan adanya tim kampanye yang menghalang-halangi Panitia Pengawas Lapangan (PPL) dalam mendokumentasikan alat peraga yang masih terpasang di masa tenang.
Bawaslu menerima laporan terkait kondisi di TPS 86 di Kelurahan Air Jamban Kecamatan Mandau. ‘’Ada ratusan pemilih di TPS 86 yang tidak menerima undangan memilih atau C6. Sementara ratusan warga itu ikut dalam pemilihan legislatif dan Pilpres beberapa waktu lalu,’’ kata Rusidi. Dari hasil pemeriksaan sementara, ada 400 orang pemilih, tapi yang jadi DPT hanya 280 orang saja. ‘’Solusinya, warga tetap bisa memilih asalkan membawa KTP sesuai domisili. Penelusuran kami, ternyata pengumuman DPT tidak melalui pleno yang betul. KPPS datang ke PPS, lalu diberikan data DPT yang dikatakan difinalisasi. Bahkan PPS tidak memberikan C6 sesuai DPT tapi KPPS yang mem-fotokopi,’’ kata Rusidi.
