Dalam rakor kali ini, dari KPU kabupaten/kota masing-masing dihadiri oleh ketua, sekretaris dan anggota KPU yang membidangi Divisi SDM. Selain membahas rekrutmen ad-hock, rakor juga dijadikan forum untuk rapat persiapan anggaran pemilihan dan beberapa penjelasan tekait seluruh tahapan di pemilihan.
Sebelumnya, Komisioner KPU Riau Ilham M Yasir mengatakan, dana hibah untuk KPU Riau sebesar Rp324 miliar akan lebih banyak digunakan untuk membayar gaji ad-hock penyelengara dalam Pilgubri mendatang. Di mana khusus untuk gaji penyelengara tersebut akan menghabiskan dana sekitar Rp180 miliar-Rp200 milar. Termasuk untuk membayar gaji Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Kelompok Panitia Penyelenggara Suara (KPPS) di tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS).
‘’Besarnya anggaran tersebut disebabkan oleh adanya kenaikan standar pembayaran honor penyelenggara pilkada yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan.
Di mana kenaikan honor mereka memang cukup tinggi dari pilkada sebelumnya. Contohnya saja honor PPS dari sebelumnya Rp400 ribu perbulan, sekarang menjadi Rp900 ribu perbulan,’’ jelasnya.(rnl)