PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Tagar #MegaDikudeta yang sempat trending di media sosial Twitter beberapa waktu lalu, turut memantik respon banyak pihak. Salah satunya datang dari politisi senior PDI Perjuangan, Kordias Pasaribu.
Menurutnya, saat ini ada pihak-pihak yang ingin memecah belah soliditas kader PDI Perjuangan. Hal itu dibuktikan dengan isu-isu yang dibuat tanpa dasar yang jelas.
Sebelumnya, selain menyebut bahwa Megawati telah dikudeta, tagar tersebut berisi cibiran kepada Megawati Soekarnoputri. Termasuk juga meminta Presiden Joko Widodo menjadi Ketua Umum PDI-P di 2024.
"Salah lawan jika ada pihak mau acak-acak kader Banteng pakai tagar tersebut. Nggak berkualitas cara berkompetisinya, bisa dikatakan cara kampungan mereka yang mau acak-acak PDI P itu " tukas Dias.
"Berbagai cara kotor dilakukan politisi yang tidak terima atas prestasi Presiden Joko Widodo selaku kader PDI Perjuangan," ungkap Kordias, Ahad (30/10).
Dilanjutkannya, upaya memecah-belah solidatas PDIP dimaksud untuk memisah-misahkan kader atas kepemimpinan Megawati. Namun ia menegaskan bahwa panggung Pemilu 2024 ini bukan kali pertama bagi PDIP.
"Panggung ini untuk lebih menjelaskan kepada rakyat bagaimana Ibu Mega akan membuat keputusan yang lebih mementingkan kepentingan bangsa dan rakyatnya. Bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi untuk kelompok atau pun golongan tertentu untuk meraih kekuasaan," ungkap Kordias.(nda)