JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Sebagai salah satu ujung tombak pariwisata Indonesia, pramuwisata atau tour guide memiliki peranan yang sangat penting bagi dunia pariwisata.
Hal itu yang menjadi perhatian Kementerian Pariwisata, untuk merangkul dan menggelar Kegiatan Pelatihan Dasar SDM Kepariwisataan bagi 120 Pramuwisata Indonesia, di hotel Best Western Premier Hive, Jakarta, 7 September 2017.
"Pariwisata bidang yang paling mudah menciptakan lapangan kerja, mengentaskan kemiskinan dan menambah kesejahteraan masyarakat. Tour guide atau pramuwisata harus tahu segala sesuatu, harus menguasai 3 obyek wisata, alam, buatan dan budaya, harus selalu mengupdate segala perkembangan, selain penguasaan bahasa," ujar Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan Ahman Sya di Jakarta, Jumat (8/9).
Lebih lanjut Ahman Sya menjelaskan, Kementerian Pariwisata merangkul pramuwisata se-Indonesia yang tergabung dalam Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) untuk mewujudkan visi pramuwisata kompeten dan berkode etik pariwisata dunia.
"Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki potensi wisata alam, buatan dan sumber daya manusia lebih banyak dibanding negara lain di dunia. Prinsip tour guide harus memberikan self service excellent/pelayanan prima, dan harus mengandung unsur 3 C," katanya.
’C’ yang pertama sebut Ahman yaitu Character. tour guide harus memberikan pelayanan yang baik kepada para tamunya dan tamu harus diperlakukan sebagai raja yang harus dilayani dengan baik. Yang kedua Competency, tour guide harus mengikuti uji kompetensi dan sertifikasi. Tour guide harus selalu mengupdate perkembangan dengan menggunakan teknologi digital/IT.