Rangkul Pramuwisata Indonesia, Kemenpar Gelar Pelatihan Dasar SDM

Pesona Indonesia | Minggu, 10 September 2017 - 11:20 WIB

Rangkul Pramuwisata Indonesia, Kemenpar Gelar Pelatihan Dasar SDM
Arief Yahya

BAGIKAN



BACA JUGA


"Pramuwisata yang handal dan kompeten bisa menentukan objek, mampu membawa wisatawan ke masa lalu dengan memahami nilai-nilai sejarah yang ada, jadi tour guide juga harus mempelajari budaya," katanya.

Yang terakhir yaitu Colaboratie, tour guide harus memiliki kemampuan untuk melaksanakan segalanya dengan baik karena tour guide bukan hanya sekedar penunjuk jalan tetapi juga mampu memberi bimbingan dan petunjuk objek wisata serta menjaga keamanan dan memberikan kenyamanan kepada wisatawan," tambahnya.

Pada kegiatan ini hadir narasumber yang sangat kompeten di bidang pemandu wisata, antara lain Sang Putu Subaya selaku Ketua Umum Pemandu Wisata. Kepala Bidang Diklat DPP HPI, Pandu Satyabrata serta President South East Asia Tourist Guide Asociation (SEATGA) / Asosiasi Guide Asia Tenggara, Nyoman Kandia.

Sementara itu, dikesempatan yang sama, Nyoman Kandia menjelaskan, kesiapan pramuwisata dalam menghadapi tantangan global dan standarisasi pelayanan prima. Memiliki peluang dan tantangan pramuwisata menghadapi Masyakrakat Ekonomi ASEAN (MEA).

"Pada pilar pertama cetak biru MEA, dinyatakan ASEAN sebagai pasar tunggal dan berbasis produksi internasional dengan elemen aliran bebas, termasuk barang, jasa, investasi, aliran modal yang lebih bebas dan tenaga kerja terampil dalam berbagai sektor termasuk sektor pariwisata. Bila Indonesia tidak siap maka aliran bebas barang, jasa, investasi, modal dan tenaga kerja terampil terlihat sebagai ancaman dari pada peluang," katanya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi kegiatan Pelatihan Dasar SDM Kepariwisataan bagi pramuwisata. Pria asal Banyuwangi itu paham betul bahwa SDM adalah kunci dari semua persoalan mendasar bidang pariwisata. Karenanya, membangun SDM pariwisata tidak bisa ditunda.

"Untuk mencapai target kunjungan wisatawan yang ditetapkan pemerintah, perlu didukung sumber daya manusia yang profesional. Istilahnya menentukan ’who’ dulu, baru menjelaskan ’what’. Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana," tutur Menpar Arief Yahya.(*)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook