Bandara Internasional HAS Hanandjoedin Resmi Layani Penerbangan International

Pesona Indonesia | Senin, 11 September 2017 - 10:01 WIB

Bandara Internasional HAS Hanandjoedin Resmi Layani Penerbangan International
Bandara Internasional HAS Hanandjoedin Resmi Layani Penerbangan International.

Dan jangan takut kesulitan landing di Bandara HAS Hanandjoeddin. Sekarang, runway bandaranya sudah mencapai 2.225 meter dan lebar 45 meter. Ke depannya, runway bandara akan diperpanjang menjadi 2.500 meter sehingga pesawat Boeing 737-800 yang daya angkutnya lebih besar bisa mendarat di Bandara HAS Hanandjoeddin.

Semua akan dimaintance dengan standard global. Kapasitas terminalnya diset mampu menampung penumpang hingga 20 ribu orang. Sementara pengelola bandara, maskapai penerbangan, pengelola navigasi penerbangan dan ground handling, akan didorong untuk terus menjaga dan meningkatkan kualitasnya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

"Sisi keselamatan, keamanan dan pelayanan penerbangan harus dijaga dan ditingkatkan sesuai dengan perkembangan zaman. Semua personil harus bekerja berdasarkan SOP dan aturan yang sudah ditetapkan baik secara nasional maupun internasional. Jangan justru menurun sehingga investor luar negeri enggan bepergian dan berinvestasi ke negara kita. Kalau sektor transportasi penerbangan kuat, akan bisa menjadi pendorong bagi berkembangnya perekonomian nasional," lanjut Agus.

Mendengar hal itu Menteri Pariwisata Arief Yahya langsung sumringah. Menpar Arief mengapresiasi langkah Maskapai Sriwijaya dan Kementerian Perhubungan dalam mengembangkan akses sebagai salah satu unsur penting dalam pengembangan destinasi.

“Di semua destinasi prioritas, bandaranya harus diprioritaskan menjadi international airport. Termasuk Belitung yang punya KEK Tanjung Kelayang," ucapnya.

Jarak tempuh atau kedekatan geografis itu, kata Menteri Arief, cukup menentukan dalam pariwisata. Ini mirip dengan bisnis transportasi dan telekomunikasi. "Jarak yang semakin dekat, akses semakin mudah, semakin murah, semakin berpeluang dikunjungi. Selain jarak, juga season, ketiga bisnis itu mengenal istilah low and high season," kata Menpar Arief Yahya. (adv)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook