Bram, panggilan akrab Bramuda menjelaskan, alasan dipilihnya Banyuwangi untuk bersaing di kompetisi kota wisata bersih se-ASEAN karena sektor pariwisata di Banyuwangi mulai bergeliat. Dengan mengusung konsep ekoturisme, Banyuwangi berhasil mengembangkan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, pemberdayaan sosial budaya dan ekonomi masyarakat lokal.
"Dengan konsep itu, kunjungan wisatawan ke Banyuwangi terus meningkat. Untuk wisatawan domestik, dari tingkat kunjungan sekitar 500.000 wisatawan pada 2010 meningkat menjadi kisaran 4 juta orang pada 2016.
Adapun wisatawan mancanegara naik dari kisaran 7.000 menjadi 75.000 wisman. Jumlah penumpang di Bandara Banyuwangi pun melonjak 1.340%, dari 7.826 orang pada 2010 menjadi lebih dari 112.000 pada 2016," papar Bram.
Selain itu Banyuwangi juga lima kali berturut-turut berhasil meraih Adipura. Kebersihan lingkungan dan pariwisata ini erat sekali hubungannya, keduanya saling terkait.