Menpar mengatakan, Indonesia unggul dari price competitiveness, priorization of travel and tourism serta natural resources. Namun Indonesia masih lemah dalam tourism service infrastructure, health and hygiene dan yang terkait dengan pengelolaan berkelanjutan adalah environmental sustainability.
Berdasarkan data dari World Economic Forum tahun 2017, environmental sustainability Indonesia berada di peringkat 131.
"Tiga faktor dengan indeks daya saing terendah ini menjadi PR kita bersama termasuk para pengelola hotel agar segera menerapkan prinsip green hotel.
Karena itu dengan dukungan dari industri, khususnya pengelola hotel, tentu akan berdampak pada konsep penerapan pariwisata berkelanjutan. Ujungnya adalah posisi pariwisata Indonesia di dunia," ujar Arief Yahya.
Menpar mengatakan, pariwisata mempunyai peran penting dalam pembangunan ekonomi bangsa. Apalagi sebelumnya Presiden Joko Widodo telah menetapkan pariwisata sebagai salah satu tulang punggung ekonomi bangsa.
"Mari kita sukseskan pariwisata, dengan menjaganya untuk terus berlangsung. Karena ’Semakin Dilestarikan Semakin Mensejahterakan’," ujar Menpar.
Pengumuman peraih penghargaan Green Hotel Award 2017 akan dilakukan di acara Apresiasi Destinasi Pariwisata Indonesia (APDI), 29 November 2017 mendatang.
Nantinya lima nominasi Green Hotel Award akan diusulkan sebagai peserta dalam ASEAN Green Hotel Award di Chiang Mai, Thailand.(adv)