Lebih lanjut, pria berkacamata itu menuturkan, kegiatan seperti ini bukan yang pertama di Indonesia, terutama dalam penyebaran agama Islam di tanah jawa ini, karena sejak dulu para wali menyebarkan agama Islam yaitu menggunakan media budaya. “Dalam pengembangannya, wisata halal harus dapat membentuk perubahan prilaku manusia yang bermartabat, religius, dan memiliki nilai-nilai positif keagamaan,” ujarnya.
Lewat pengembangan pariwisata, khususnya wisata halal, diharapkan dapat menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang mandiri. “Bukan menjadi budak bangsa lain, dan mengangkat perekonomian masyarakat,” tegas Ahman Sya.
Malam puncak acara Pekan Pesona Pesantren 2017 disemarakkan dengan berbagai penampilan pentasseni. Sebelum acara pembukaan, ada suguhan Grup Seni Gebyung Al-Muropaqoh dari Kampung Unu Nun, Desa Banjar Angsana, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis.
Dilanjutkan dengan penampilan Tim Hadroh dari UIN Bandung yang terdiri atas 5 mahasiswa pemain rebana dan 7 mahasiswi, 4 di antaranya sebagai vokal utama yang melantunkan shalawatan yang meneduhkan hati. Selepas pembukaan yang disaksikan pendiri dan sesepuh Pesantren Sirnarasa Abah Aos dan sejumlah tamu, santri, dan pengunjung dari berbagai daerah, ada bermacam penampilan menarik dari para santri Sirnarasa berupa tari dan lagu.